JAKARTA, KOMPAS.com — Format pelaksanaan ujian mandiri bersama perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia segera dibahas.
Pada dasarnya perguruan tinggi negeri (PTN) menyambut baik ujian mandiri bersama yang direncanakan mulai tahun 2013 untuk mengantisipasi penghapusan seleksi nasional mahasiswa PTN melalui jalur tertulis.
"Selama seleksi nasional bersama menjamin kualitas soal dan penyelenggaraan yang baik dan memberikan input calon mahasiswa yang baik, kami mendukung," kata Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Bedjo Sujanto di Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Bagi UNJ, kata Bedjo, ujian mandiri bersama bukan hal baru. Kampus calon guru ini bergabung bersama sejumlah PTN sejak 2008 untuk mengikuti ujian masuk bersama yang dilaksanakan Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara. Pada tahun ini jumlahnya 13 PTN.
Secara terpisah, Rektor Insitut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Tri Yogi Yuwono mengatakan, seleksi nasional bersama, termasuk lewat ujian mandiri bersama, tetap menguntungkan kampus.
"Mahasiswa yang masuk ke kampus tetap bisa didapat dari hasil seleksi secara nasional. Tinggal diatur bagaimana formatnya yang pas karena tiap PTN punya sistem sendiri yang berbeda terkait jalur mandirinya," kata Tri.
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka menambahkan, sejak dua tahun lalu ITB menerima mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tulis dan undangan. Seleksi nasional bersama tidak masalah untuk ITB.
Ravik Karsidi, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, mengatakan akan mengikuti kesepakatan bersama Majelis Rektor PTN Indonesia. Jalur mandiri UNS saat ini mencapai 25-30 persen. Penerimaan terbanyak justru lewat SNMPTN jalur tulis dan undangan.
Jalur mandiri di tiap PTN berbeda-beda, baik lewat tes tertulis maupun seleksi siswa berprestasi. Ada PTN yang membedakan biaya pendidikan awal antara mahasiswa yang masuk lewat jalur SNMPTN dan jalur mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.