Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi Masuk SMK Berbeda dengan SMA

Kompas.com - 25/06/2012, 11:16 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda dengan seleksi PPDB pada jenjang SMA. Kepala Seksi Kurikulum Bidang SMK, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sunarno mengungkapkan, untuk masuk SMK, para calon siswa harus lolos tes buta warna dan memiliki tinggi badan sesuai dengan yang ditentukan. 

Ia menjelaskan, berbagai syarat tersebut khususnya berlaku pada program studi teknologi, kesenian, dan tata rias merupakan bentuk tanggung jawab SMK pada dunia industri yang bertindak sebagai mitra. Semua persyaratan yang ditentukan disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri.

"Bukan diskriminasi, tapi SMK punya ciri khusus. Kami bermitra dengan industri, dan kami coba sajikan agar para siswa sesuai dengan keinginan industri," kata Sunarno saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/6/2012), di Jakarta.

Tes buta warna, kata dia, semata-mata diwajibkan untuk menjamin siswa agar dapat menyelesaikan pendidikannya. Seperti diketahui, siswa SMK akan banyak menjalani berbagai kegiatan praktik. Akan terjadi kesulitan bila siswa bersangkutan memiliki masalah dengan penglihatan.

"Mengenai tinggi badan, itu tuntutan industri, karena ada mesin yang pengoperasiannya memiliki standar. Dan itu memang merupakan persyaratan kompetensi khusus," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengungkapkan, semua persyaratan khusus pada proses PPDB SMK telah disesuaikan dan berorientasi pada dunia kerja.

"Ada tanda petik, pemilahan bukan dasarnya untuk membatasi, tapi untuk berorientasi ke depan agar siswa mengenyam dan memilih program studi yang tepat," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com