Rektor Unmer: Satu Ijazah S-2 Unmer Dipalsukan

MALANG,KOMPAS.com - Rektor Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Jawa Timur, Prof DR Anwar Sanusi, SE, M.Si mengecam keras perbuatan Su (42), pelaku pemalsu ijazah untuk S-2. Su, asal Kota Malang, kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia diketahui telah memalsukan sekitar 1600 ijazah dengan mengatasnamakan berbagai perguruan tinggi.

Anwar mengatakan, dari hasil koordinasi yang dilakukan, diketahui ada satu ijazah S-2 Magister Manajemen yang dipalsukan Su dengan mengatasnamakan Universitas Merdeka Malang. Ijazah tersebut dibuat Su untuk dirinya sendiri. Hal itu diketahui oleh pihak Unmer Malang setelah membentuk tim kuasa hukum yang berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur. 

"Hasil koordinasi tim kami, ada 1600 lembar ijazah yang dipalsukan oleh tersangka. Dari jumlah tersebut hanya ada satu ijazah yang atas nama Unmer. Yakni untuk jurusan Magister Manajemen. Pengakuan pelaku, tidak mengeluarkan ijazah untuk orang lain. Hanya cetak untuk dirinya sendiri," papar Anwar, dalam jumpa pers di Kampus Unmer, Rabu (27/6/2012). 

Ijazah yang dikeluarkan oleh Su, jelas Anwar, terlihat jelas berbeda dengan ijazah asli yang resmi dikeluarkan Unmer Malang. Selain ijazah yang telah dipalsukan, ditemukan pula blangko yang belum berbentuk ijazah resmi bertuliskan Unmer sebanyak ratusan lembar.

"Berupa blangko itu sudah diamankan oleh Polda. Adapun ciri-ciri  yang palsu, kertasnya tipis. Yang asli (kertas) tebal. Logonya juga beda dan nomor seri tidak sama. Yang dipalsukan tidak ada bulannya," jelas Anwar. 

Hingga saat ini, ia menegaskan, Unmer Malang tidak pernah mengeluarkan ijazah atas nama Su. Adapun nomor seri Ijazah yang dipakai Su adalah nomor seri atas nama Andreas Sukowijoyo, warga Malang, yakni 0043/UM/1/2001.

"Nomor seri itu dalam ijazah yang asli adalah milik Andreas Sukowijoyo. Kita akan komunikasikan dengan alumni yang bersangkutan. Pasti heran karena nomor seri Ijazahnya dipalsu," katanya.

Anwar menambahkan, pihaknya mengimbau kepada para alumni dan pihak terkait universitas untuk tidak resah dengan ijazah yang telah dikantonginya. "Ijazah yang resmi dikeluarkan Unmer, tetap tak akan bisa dipalsu. Kalaupun dipalsu akan ketahuan. Karena Unmer punya kode sendiri, yang tak bisa ditiru," katanya.

Dengan kasus ini, Anwar mengatakan, pihaknya merasa dirugikan. Akan tetapi, belum berencana untuk mengajukan tuntutan hukum. "Kita akan menunggu penyelesaian proses hukum dari Polda Jatim. Kalau nantinya memungkinkan, akan menuntut balik Su secara perdata. Tapi saat ini tunggu proses hukum yang ditangani Polda," ujar Anwar.