Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Hanya Bayar SPP, PTN Setuju asal...

Kompas.com - 19/07/2012, 08:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka mengatakan, pemerintah harus menghitung secara rinci berapa kebutuhan biaya yang diperlukan oleh setiap perguruan tinggi negeri (PTN).

Hal itu ia katakan menyusul adanya rencana pemerintah untuk menutup biaya operasional mahasiswa di PTN melalui Bantuan Operasional PTN.

"Tentu setuju, tapi dengan catatan. Semua harus dihitung supaya niat baiknya terlaksana tanpa membebani PTN," kata Akhmaloka, di ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/7/2012) malam.

Seperti diberitakan, mulai tahun depan pemerintah berencana membebaskan semua biaya perkuliahan di PTN, kecuali biaya SPP. Untuk itu, pemerintah akan menutup biaya operasional PTN dengan cara meningkatkan jumlah dana BO PTN. BO PTN sendiri baru mulai digelontorkan tahun ini sekitar Rp 1,5 triliun.

Pada 2013, jumlah tersebut akan ditambah sekitar Rp 3,5 triliun. Akan tetapi, diakui Akhmaloka, sampai saat ini semua PTN belum menerima dana yang berasal dari APBN Perubahan 2012 tersebut sehingga melahirkan polemik lain bagi pelaksanaan pendidikan di PTN.

"Sudah disahkan dari APBN Perubahan, tapi kita belum menerima dan belum bisa mengeksekusi bantuan tersebut," ungkapnya.

Sebagai informasi, ditingkatkannya dana BO PTN merupakan upaya pemerintah untuk menutup Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Setiap tahun, negara menerima sekitar Rp 12 triliun melalui PNBP dari seluruh PTN.

Setengah dari jumlah Rp 12 triliun itu berasal dari tujuh Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN), sedangkan sisanya diperoleh dari partisipasi mahasiswa di PTN melalui biaya SPP, sumbangan pembangunan gedung, dana hibah penelitian, dan lain-lain.

Pemerintah bertekad menutup setengah dari PNBP tersebut supaya tahun depan semua mahasiswa di PTN mendapat banyak keringanan karena hanya perlu membayar biaya SPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com