Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2012, 09:43 WIB

TANYA :

Dok, pada gusi saya terdapat benjolan.  Dan benjolan ini kadang-kadang mengeluarkan darah saat menyikat gigi. Selain itu benjolan ini sering menimbulkan rasa ngilu.. Apakah benjolan ini termasuk penyakit? Apa dan bagaimana cara yang tepat untuk menanggulanginya?

(Soim, 23, Mataram)

 

JAWAB :

Soim yang baik,

Tidak dijelaskan di pertanyaan anda bagaimana konsistensi benjolannya, berapa diameternya, lokasi benjolan tepatnya di gusi sebelah mana, serta sudah berapa lama, sehingga saya agak kesulitan mengira-ngira jenis benjolan apa yang anda derita saat ini. Tapi saya akan mencoba menjelaskan, bahwa adanya benjolan di gusi anda merupakan suatu keadaan yang tidak normal pada gusi dan merupakan reaksi tubuh akibat adanya benda asing (misalnya mikroorganisme). Benjolan yang dapat timbul di gusi bermacam-macam jenisnya, antara lain:

1.    Fistula.
Merupakan reaksi radang yang timbul pada gusi, biasanya akibat adanya infeksi pada gigi yang berlubang. Diameternya hanya mencapai beberapa mm sampai 1 cm, terkadang mengeluarkan darah dan nanah.

2.    Granuloma piogenik.
Berkembang pada pasien yang memiliki kebersihan mulut yang kurang baik, adanya tambalan yang terlalu tinggi (atau tambalannya tidak baik), serta adanya karang gigi. Permukaan granuloma ini licin dan batasnya merah. Meskipun biasanya tanpa gejala, sentuhan ringan akan menimbulkan perdarahan yang banyak. Diameter benjolan ini dapat mencapai beberapa cm jika dibiarkan tanpa perawatan. Granuloma ini dapat berkaitan juga dengan ketidak-seimbangan hormon pada wanita.

3.    Granuloma sel raksasa perifer.
Berkaitan dengan suatu riwayat trauma atau iritasi. Ditandai oleh suatu pembengkakan berbatas jelas, keras, permukaannya licin atau sedikit bergranula (berbenjol-benjol) dan warnanya merah muda sampai merah-ungu tua. Diameternya mulai dari beberapa mm sampai 1 cm. Terutama terjadi pada gusi rahang bawah di bagian depan gigi geraham, dan paling sering terjadi pada wanita usia 10-40 tahun.

4.    Fibroma perifer dengan kalsifikasi.
Penyebabnya tidak pasti. Pada kasus yang sudah lanjut ditandai pembengkakan dengan konsistensi keras, berwarna merah muda, kecenderungan menyebabkan pergeseran gigi-gigi di sekitarnya. Sedangkan pada kasus yang masih dini biasanya lunak dan mudah berdarah.

5.    Perikoronitis (operkulitis).
Merupakan peradangan dari jaringan lunak di sekitar mahkota gigi yang erupsi sebagian (gigi muncul ke gusi sebagian) atau impaksi (gigi tidak dapat muncul ke gusi karena tertahan). Umumnya hal ini berkaitan dengan gigi geraham ketiga bawah yang sedang erupsi (muncul ke gusi) dalam lengkung gigi yang baik, tetapi ruangnya tidak cukup.

Jenis benjolan lainnya adalah sebagai berikut:

Karsinoma gusi, Parulis, Abses periodontal, Epulis fisuratum (hiperplasia iritasi), Fibromatosis gusi turunan, Hiperplasia gusi akibat obat, dan Edema gusi dari hipotiroidisme.

Perawatan dari seluruh benjolan di gusi yang disebutkan di atas, harus dilakukan oleh bantuan Dokter Gigi. Setelah mendapatkan perawatan dari Dokter Gigi, proses penyembuhan juga dapat dipercepat dengan menjaga kebersihan rongga mulut dengan baik.

Sebaiknya anda segera ke Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut untuk mengetahui jenis benjolan apa yang anda derita, karena tidak ada pencegahan yang dapat anda lakukan sendiri di rumah sebelum mengetahui dengan pasti jenis benjolan yang anda derita saat ini.

Namun, jika benjolan tersebut berada di gusi dekat gigi yang berlubang, serta konsistensinya lunak seperti mengandung cairan. Maka kemungkinan besar benjolan tersebut adalah fistula. Perawatan yang harus dilakukan adalah perawatan saluran akar gigi, dan anda harus segera mendatangi Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi.

Demikian, semoga bisa sedikit membantu ya.

Salam gigi sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com