Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bullying" Terjadi pada Celah Pengawasan Sekolah dan Keluarga

Kompas.com - 03/08/2012, 16:21 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog Anak Seto Mulyadi mengakui tindakan bullying terjadi pada celah yang terjadi di antara ruang pengawasan sekolah dan orangtua. Hal yang sama terjadi dalam kasus bullying yang dialami beberapa siswa baru SMA Don Bosco Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Karena terjadi di antara celah pengawasan itu makanya penting untuk membangun komunikasi. Orangtua dan guru harus bisa lebih dekat, akrab dengan anak-anak agar mereka dibiasakan mengomunikasikan segala sesuatu secara terbuka," kata Seto Mulyadi seusai membesuk tujuh tersangka pelaku bullying di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2012).

Sebagaimana diketahui, tindak kekerasan yang dilakukan sejumlah senior terhadap yunior mereka di SMA Don Bosco terjadi seusai jam sekolah. Saat itu para siswa sudah lepas dari pengawasan sekolah, namun belum sepenuhnya dalam pengawasan orangtua. Pengawasan atas celah di antara kedua ruang pengawasan itu, menurut pria yang akrab disapa Kak Seto itu, hanya bisa dilakukan seandainya terjalin komunikasi yang baik antara anak dan orangtua, antara anak dan guru.

"Jadi, yang terpenting adalah komunikasi antara guru dan siswa, antara orangtua dan anak-anak. Kalau sudah hubungan terjalin akrab, jika ada hal-hal yang mengganjal, pasti akan dikomunikasikan secara terbuka," ujar Kak Seto.

Sehubungan dengan tujuh remaja yang menjadi tersangka kasus bullying, ia menerangkan kondisi mental mereka cukup jatuh. Ia meyakini penahanan yang dikenakan pihak kepolisian akan memberikan efek jera kepada mereka. "Penahanan sudah memberikan efek jera. Tapi yang terpenting mereka sadar itu salah, mengaku salah dan berani berubah," kata Kak Seto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com