Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2012, 16:00 WIB

KOMPAS.com - Menjadi seorang sarjana pasti memberikan sebuah kebanggaan tersendiri bagi setiap orang. Namun, benarkah gelar sarjana merupakan sebuah jaminan atas keberhasilan hidup seseorang? Akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa gelar sarjana bukanlah satu-satu jaminan sebuah kesuksesan.

"Di Indonesia saat ini, menjadi seorang sarjana bisa jadi sebuah kebanggaan, karena dengan ini gengsi dirinya bisa bertambah. Padahal belum tentu Anda bisa bertahan di dunia kerja yang sebenarnya," ungkap Rhenald Kasali, dalam acara peluncuran buku beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut Rhenald Kasali,  dalam kehidupan nyata kesuksesan sebenarnya ditentukan oleh pola pikir seseorang dalam menjalani kehidupannya. Pola pikir akan menentukan arah, pandangan, serta visi dan misi yang kreatif dan inovatif untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Maka ia menyarankan orang tua tidak hanya berorientasi dalam menyekolahkan anaknya semata demi gelar. Lebih dari itu, Orang tua juga harus membentuk pola pikir anak. 

"Ada tiga tipe manusia saat berpikir. Hanya dua persen manusia yang benar-benar berpikir, tiga persen manusia berpikir bahwa mereka sudah berpikir dan sisanya lebih baik mati daripada berpikir. Tipe ini akan akan diuji di kehidupan nyata dan bukan di mata kuliah," tegasnya.

Jika dianalogikan dengan kendaraan, untuk mencapai kesuksesan, Anda tak boleh hanya puas menjadi seorang penumpang saja. Berusahalah untuk menjadi seorang pengemudi bagi hidup Anda sendiri. Menjadi seorang penumpang akan membuat Anda mudah lengah, malas, atau bahkan tertidur di dalam kendaraan karena kursinya yang terlalu empuk. Dan yang paling parah, sebagai penumpang Anda akan dimanjakan dan diberi beragam fasilitas yang baik.

Jika dalam hidup nyata, sikap sebagai penumpang ini tak diperbaiki maka selamanya Anda tak akan mendapatkan kesuksesan. Anda terbiasa untuk mendapatkan semua fasilitas yang berkecukupan tanpa harus bekerja keras, tidak punya visi dan misi dalam hidup karena sudah berada di zona nyaman dalam karier. "Karier Anda akan cenderung stuck atau justru menurun karena tidak ada inovasi baru yang diberikan," jelasnya.

Sebaliknya, sebagai seorang pengemudi, Anda tidak bisa lengah sedikit pun. Anda juga tidak bisa tertidur saat mengemudi, dan yang pasti sebagai seorang pengemudi sudah pasti harus tahu seluk beluk, risiko dan rute perjalanan yang akan ditempuh. Memiliki mental sebagai pengemudi dalam kehidupan akan membuat Anda kreatif, inovatif dan berani ambil risiko dengan keputusan yang tepat. "Orang yang punya mental seperti inilah yang akan sukses," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com