JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mendirikan Akademi Komunitas (AK) Negeri di 20 kabupaten/kota di Indonesia. Mendikbud, M Nuh, mengatakan AK adalah bagian dari amanat Undang-Undang Pendidikan Tinggi (UU Dikti). AK bertujuan penguatan pendidikan vokasi dan mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi. Masing-masing mahasiswa yang selesai menempuh program pendidikan ini akan mendapat gelar setara dengan D1 atau D2.
Nantinya, kedua puluh akademi negeri itu menjadi percontohan atau model bagi AK swasta yang didirikan oleh masyarakat. AK negeri pertama akan didirikan di kampung halaman Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono di Pacitan, Jawa Timur, 9 September mendatang. AK yang didirikan dengan total biaya mencapai Rp 50 miliar ini akan berfokus pada bidang otomotif, pertanian, teknologi informasi, dan perhotelan.
"AK Negeri ini akan kita dirikan sebagai model. Anggaran pendiriannya juga berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhannya," kata Nuh, di Jakarta, Jumat (24/8/2012).
Selain Kabupaten Pacitan, Kabupaten/kota yang akan menjadi lokasi pendirian AK Negeri itu adalah Kabupaten Kerom, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Muko-muko, Kota Blitar, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Situ Bondo, Kabupaten Rejong Lebong, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Tanah Datar, Kota Mataram, Kota Prabu Mulih, dan Kabupaten Tuban.
Diimbangi biaya murah
Nuh juga menjelaskan bahwa harus diimbangi dengan pembiayaan yang murah dan terjangkau oleh setiap mahasiswa. Pasalnya, AK merupakan lembaga pendidikan tinggi alternatif untuk para siswa yang lulus dari sekolah setingkat SMA.
Biaya kuliah di AK dijamin akan lebih murah dan lebih terjangkau dibandingkan dengan politeknik. Menurut dia, semua itu harus diimbangi dengan investasi pemerintah yang lebih besar.
Menurut Nuh pula, AK terintegrasi dengan digelontorkannya Bantuan Operasional Sekolah jenjang SMA (BOSM). Di mana para siswa lulusan jenjang SMA akan memiliki alternatif lain untuk mengecap pendidikan tinggi.
"Itu tekad kita, mati-matian supaya mereka mau melanjutkan (pendidikan)," tandasnya.
Nuh sempat mengatakan pula bahwa banyak pihak swasta dan perusahaan-perusahaan yang berminat ingin mendirikan AK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.