JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh mengungkapkan pengungsi anak-anak di GOR Sampang harus tetap sekolah. Hal tersebut karena mendapatkan pendidikan adalah hak segala anak bangsa.
"Apapun keadaannya mereka harus sekolah. Anak-anak tersebut harus diberikan perlindungan agar tetap bisa sekolah. Hal yang paling penting, anak-anak harus diberikan semangat agar tetap sekolah," ujar Muhammad Nuh di Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta, Senin (3/9/2012).
Nuh menjelaskan anak-anak di pengungsian harus mendapatkan pelajaran yang setara dengan yang diajarkan di Sekolah. Meskipun anak-anak tersebut, lanjutnya, mendapatkan pelajaran dengan serba keterbatasan iklim pengungsian, dia yakin jika anak-anak tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan baik.
Dia menerangkan, anak-anak tersebut harus tetap diperhatikan dan tidak boleh tertinggal dalam hal pelajaran yang diajarkan. "Anak-anak itu tidak tahu apa-apa mengenai konflik ini. Intinya mereka adalah yang nomor satu yang harus diselamatkan. Jangan sampai karena hal ini mereka tidak dapat belajar lagi," tegasnya.
Dia turut merinci bahwa di pegungsian GOR Sampang terdapat sejumlah 16 anak yang harus menjalani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 18 anak yang mendapatkan pengajaran Taman Kanak-Kanak (TK), 52 anak-anak yang wajib mendapatkan pengajaran Sekolah Dasar (SD), 12 anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 2 anak Sekolah Menegah Atas (SMA).
Dia menjelaskan anak-anak tersebut belajar di pengungsian dengan tenda darurat, kecuali untuk SMA. Bagi anak yang wajib mendapatkan pelajaran SMA, dia menerangkan jika mereka harus belajar di SMA terdekat dengan pengungsian. Hal itu, terangnya, karena mengenai pelajaran SMA dibutuhkan tenaga pengajar khusus sehingga tidak memungkinkan di pengungsian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.