Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unnes Terima 9 Mahasiswa Papua dari Jalur Afirmatif

Kompas.com - 04/09/2012, 20:15 WIB
Sonya Helen Sinombor

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Negeri Semarang (Unnes) membuka peluang kepada mahasiswa dari luar Jawa, untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi itu.

Pada tahun ajaran 2012/2013, Unnes menerima sembilan mahasiswa asal Papua dan Papua Barat dalam program afirmatif. Para lulusan SMA/SMK itu akan menempuh pendidikan strata satu di Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi.

Hal ini disampaikan Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Unnes, Prof Dr Fathur Rokhman, Selasa (4/9/2012) di kampus Unnes, Sekaran, Semarang.

Kesembilan mahasiswa itu berasal dari wilayah Manokwari, Wamena, Biak, Tomohon, Raja Ampat, Sentani, Sorong, dan Fak-Fak. Mereka masing-masing akan menempuh pendidikan di program studi teknik mesin, teknik sipil, arsitektur, teknik kimia, dan akuntansi.

Selain Unnes, dengan jumlah yang beragam, mahasiswa asal kedua provinsi itu juga dikirim ke sejumlah perguruan tinggi negeri ternama, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Diponegoro.

"Mereka masuk Unnes tanpa melalui seleksi apa pun. Meskipun demikian, tidak ada perlakuan khusus terhadap mereka selama kuliah. Mereka harus terus memacu prestasi, karena kekhususan hanya diberikan pada akses mereka masuk Unnes," kata Fathur.

Kendati demikian, lanjut Fathur, selama menjalani kuliah, para mahasiswa dari Papua akan mendapatkan pembiayaan dari pemerintah. "Selain itu, mereka akan tinggal di asrama. Rumah susun sewa (rusunawa) Unnes akan menampung mereka selama mereka kuliah," katanya.

Pada tahun lalu, Unnes juga menerima 32 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Mereka berasal dari Papua, Aceh, dan Nusa Tenggara Timur, terutama yang berasal dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Selama 4,5 tahun kuliah, mereka diasramakan dan seluruh biaya kuliah dan biaya hidup ditanggung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com