Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Buruk, Pemicu Pengangguran Terdidik

Kompas.com - 06/09/2012, 15:40 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Edy Suwandi Hamid berpendapat, tak terserapnya angkatan kerja terdidik di dunia kerja tidak sepenuhnya akibat dari kesalahan kurikulum. Menurutnya, pemicu lainnya adalah karena pemerintah tidak memiliki data akurat tentang kebutuhan tenaga kerja saat ini dan yang akan datang.

"Seharusnya pemerintah wajib memiliki sistem perencanaan ketenagakerjaan nasional," kata Edy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/9/2012).

Dia menegaskan, pihak-pihak terkait seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus duduk bersama merencanakan dan menyusun data-data tersebut secara benar untuk memetakan kebutuhan dan menargetkan jumlah lulusan yang diperlukan.

"Berapa kebutuhan masyarakat, apa saja kebutuhannya, harus diketahui lebih dulu, baru dapat ditentukan berapa jumlah lulusan yang akan dilahirkan dari pendidikan tinggi," tegasnya.

Dengan demikian, lanjut Edy, pemerintah dapat memberlakukan sistem buka tutup pada program studi maupun jenjang pendidikan tinggi berdasarkan kebutuhan.

"Jika lulusan diploma kurang ya harus dibuka pendidikan diploma lebih banyak lagi, jika jumlah lulusan program studi tertentu tidak lagi seimbang dengan jumlah peluang kerja, maka harus ditutup," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com