Tingkatkan Kreativitas Anak Tak Harus dengan "Gadget"

Kompas.com - 11/09/2012, 08:34 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Merangsang kreativitas anak memang perlu dilakukan sedini mungkin. Caranya banyak, bisa melalui kegiatan kecil atau terjun langsung pada kegiatan di alam terbuka. Memanfaatkan alat bantu khusus atau dengan perangkat seadanya yang banyak tersedia di sekitar.

Era teknologi yang semakin canggih melahirkan banyak perangkat elektronik yang dapat menjadi alat bantu mengasah kreativitas anak. Gadget adalah barang elektronik berukuran kecil yang didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya.

Tak pelak, banyak anak-anak yang keranjingan bermain gadget. Umumnya, anak-anak menggunakan fitur tertentu dalam gadget untuk bermain game, baik online maupun offline. Yang pasti, bila tak dikontrol dengan aturan yang pas, dampak negatif akan lahir dari penggunaannya.

Sebut saja waktu yang dihabiskan seorang anak untuk bermain gadget. Berapa lama dia bermain gadget setiap harinya, setiap bulannya, setiap tahunnya. Tanpa kontrol yang ketat, candu bermain gadget akan semakin melilit anak-anak dan bukan tidak mungkin hal itu akan mengganggu performa akademisnya atau menimbulkan efek psikologis yang jauh lebih berbahaya.

Tokoh anak-anak Phil Gallagher mengatakan, untuk merangsang kreativitas anak-anak sebaiknya tidak menggunakan barang-barang yang masuk dalam kategori teknologi canggih. Para orangtua dapat menyiasatinya dengan alat atau barang seadanya yang lebih sesuai dan secara biaya juga jauh lebih ekonomis.

Baginya, media bermain untuk anak-anak, apa pun tujuannya harus disajikan dengan seimbang dan kontrol serius dari para orangtua. Seimbang secara psikologis, secara waktu penggunaannya, dan seimbang dengan hasilnya.

"Tidak harus menggunakan alat teknologi canggih, banyak benda di sekitar yang jauh lebih murah. Karena yang penting semua harus seimbang," kata pria yang lebih dikenal dengan nama Mister Maker ini, saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Jumat (31/8/2012) malam.

Pria asli Inggris ini telah tiga kali mengunjungi anak-anak di Indonesia. Kali ini, dia berencana mengunjungi anak-anak di usia tiga sampai delapan tahun di tiga kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Medan. Selama di Indonesia, dia akan menghadiri lokakarya seni dan kerajinan untuk anak-anak, serta mengunjungi sekolah-sekolah. Setelah Indonesia, dia akan melanjutkan turnya ke Kuala Lumpur dan Singapura. Mister Maker adalah acara yang menghidupkan dunia seni untuk anak dengan cara yang modern, segar, dan inovatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau