Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doktor Bayu Wirawan, Studi lagi Ambil S-1

Kompas.com - 11/09/2012, 16:18 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Bayu Wirawan Phd alumnus Berklee College of musik di Boston, Amerika Serikat, yang lama menetap di AS dan Australia kembali melanjutkan studi sarjana (S-1) di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, yang puluhan tahun sebagai dosen di luar negeri itu kembali ke Tanah Air untuk menimba ilmu di lembaga pendidikan tinggi seni.

Demikian dikatakan Bayu Wirawan kepada Rektor ISI Denpasar, Prof Dr I Wayan Rai, pada pengenalan kegiatan akademik dan kemahasiswaan bagi 432 mahasiswa baru, yang berlangsung selama sepekan, Selasa.

Bayu merupakan salah satu dari 432 mahasiswa, yang memilih Fakultas Seni Pertunjukan untuk memperlajari program studi tabuh dan tari Bali.

Sebagai komposer, Bayu yang telah berhasil mengkolaborasikan musik jazz dengan musik-musik tradisional, termasuk tabuh dan tari Bali ini, ingin secara khusus mempelajari tabuh dan tari Bali.

"Hal ini harus dilakukan karena banyak permintaan dan peluang terhadap tabuh dan tari Bali, namun tidak bisa saya lakoni, karena (saya) tidak bisa menabuh dan menari Bali, meskipun saya orang Indonesia," ujar Bayu, Selasa (11/9/2012).

Oleh sebab itu dalam menyelesaikan program S-1 di ISI Denpasar, Bayu akan menekankan pada kemampuan untuk mempelajari tabuh dan tari Bali.

"Ini sangat berguna untuk menyempurnakan ilmu dan kemampuan (saya) dalam bidang menciptakan dan mengkolaborasikan musik yang berhaluan keras," ujar Bayu Wirawan.

Secara khusus Prof Rai menyambut baik, semangat, tekad dan didikasi Bayu Wirawan serta ratusan mahasiswa baru lainnya untuk mendalami tabuh, tari Bali dan bidang seni lainnya di ISI Denpasar.

"Baru kali ini ada mahasiswa ISI yang sudah lulus S-3 kembali kuliah untuk S-1," tutur Prof Rai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com