Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Butuh Guru Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 12/09/2012, 10:04 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com -- Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan guru pendamping untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Kini, banyak anak berkebutuhan khusus yang tersebar di 21 kabupaten/kota di NTT tidak tertangani dengan baik.

Direktur Yayasan Peduli Sesama NTT Isidorus Kopong Udak mengatakan, dalam kunjungan ke sejumlah desa dan kecamatan di NTT ditemukan puluhan anak berkebutuhan khusus. Mereka memiliki kecacatan dengan kategori antara lain autism down syndrome, cacat fisik, tuna wicara, dan tuna netra.

"Anak anak itu sengaja dibiarkan di dalam rumah oleh orangtua atau anggota keluarga. Mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan sama sekali, bahkan sebagian orangtua merasa malu memperkenalkan anak-anak tersebut kepada khalayak," tutur Udak, Rabu (12/9/2012) di Kupang.

Beberapa orangtua mencoba menitipkan anak-anak di panti asuhan, sekolah formal, dan birawan atau biarawati, tetapi tidak banyak membantu. Anak-anak tersebut semakin hari perilaku dan tingkat kecacatannya semakin tak teratasi.

Sejumlah sekolah dasar atau Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan kesulitan mengatasi anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka mengusulkan, sebaiknya pemerintah membuka sekolah khusus, dan menyiapkan guru-guru yang profesional menangani anak-anak dengan segala keterbatasannya itu.

Persoalan paling mendasar adalah keterbatasan guru pendamping anak berkebutuhan khusus. Meski di NTT banyak lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, akan tetapi mereka bukan lulusan program pendampingan anak berkebutuhan khusus.

"Kita membantu mereka untuk hidup mandiri saja sudah cukup. Selama mereka tidak ditolong, masa depan anak anak ini sangat suram, karena kebanyakan orangtua tidak peduli," kata Udak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com