"Mahasiswa Harus Pintar Menjaga Diri"

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi memerangi penggunaan dan peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) di kalangan kampus, Polda Metro Jaya gencar mengajak mahasiswa untuk menolak semua jenis narkoba. Di depan 600 mahasiswa baru Universitas Sahid (Usahid) Jakarta tahun akademik 2012/2013, Rabu (12/9/2012) pagi, aparat memperkenalkan jenis-jenis narkoba, dampak penyalahgunaannya, dan cara untuk memeranginya.

"Narkotika seperti kita ketahui sudah mengancam generasi anak muda di setiap saat, dan setiap tempat, termasuk di lingkungan kampus. Kita juga tahu, efek narkotika dapat berpengaruh besar pada perkembangan otak. Jadi, mahasiswa harus pintar menjaga diri," kata Direktorat Reserse dan Narkoba Polda Metro Jaya Kompol Subarto, saat berbicara mengenai Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda di Usahid, Jakarta, Rabu pagi.

"Mahasiswa harus berkomitmen untuk bisa menolak beragam jenis narkoba yang ada. Diawali dengan tahu atau mengenal apa itu narkoba, bahayanya, pencegahannya, bahkan sanksi dan peran di lingkungan masyarakat," katanya lagi.

Sejak menandatangani nota kerjasama dan kesepahaman dengan pihak kampus, Polda Metro Jaya terus melakukan sosialisasi gerakan ini dari satu kampus ke kampus lainnya. Usaha kerjasama ini, jelas Subarto akan diterapkan dalam bentuk pelatihan untuk satgas anti narkoba mahasiswa.

"Agar mereka bisa memerangi narkoba di kampusnya sendiri. Minimal mereka tahu bahaya narkoba, mampu menolaknya untuk diri sendiri, bahkan untuk menolong keluarga, dan lingkunggan sendiri," ucapnya lagi.

Tak hanya itu, Subarto juga berharap, mahasiswa tahu cara berperan aktif dan bekerja sama dengan polisi, dan penegak hukum dalam mengantisipasi bahaya narkoba di kampus dan lingkungan tempat tinggalnya.

"Polisi bukannya lemah, justru setiap tahunnya kami bisa menangkap 6.500 tersangka narkoba. Jika mahasiswa bisa bekerjasama menolak narkoba, dan tahu bagaimana mengindikasi pengguna narkoba di lingkungannya, tentu laporan tersebut akan membantu generasi muda bebas dari narkoba," tuturnya.