Pendidikan Tak Merata, Kualitas Masyarakat Tertinggal

Kompas.com - 13/09/2012, 16:33 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Pendidikan merupakan sarana utama pembentukan generasi penerus bangsa. Semakin maju kualitas pendidikan, maka semakin maju pula negara tersebut. Guna meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas, pemerintah juga membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Tidak meratanya pendidikan juga mengakibatkan kualitas masyarakat Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan faktor untuk menggerakkan perekonomian suatu bangsa.

Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Menurut Education For All Global Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahun dan berisi hasil pemantauan pendidikan dunia, dari 127 negara, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69. Indonesia kalah dibandingkan Malaysia (65) dan Brunei (34).

Selain itu, akses pendidikan di Indonesia masih perlu mendapat perhatian, lebih dari 1,5 juta anak tiap tahun tidak dapat melanjutkan sekolah. Sementara dari sisi kualitas guru dan komitmen mengajar terdapat lebih dari 54 persen guru memiliki standar kualifikasi yang perlu ditingkatkan dan 13,19 persen bangunan sekolah dalam kondisi perlu diperbaiki.

"Peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya dibutuhkan di kota-kota besar, tetapi juga di kota kecil dan tidak hanya di Jawa tetapi diluar Jawa. Apabila perbaikan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, maka tidak hanya kuantitas yang besar melainkan kualitas kesejahteraan masyarakat pun lebih baik sehingga mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia yang lebih baik," ujar Shafiq Pontoh, Head of Brand & Business Development SalingSilang dan Praktisi Social Media Campaign, salah satu pendukung Gerakan Indonesia Berkibar yang juga menjadi pembicara pada acara talkshow Guruku Pahlawanku, Lentera Abad 21 di Makassar, Kamis (13/9/2012).

Sebagai salah satu wujud dari kepedulian terhadap kualitas pendidikan di Indonesia, Putera Sampoerna Foundation mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung dalam Gerakan Indonesia Berkibar. Gerakan ini merupakan sebuah gerakan nasional yang mengajak peran serta korporasi baik swasta maupun BUMN, media, dan komunitas untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia, dimulai di daerah dimana institusi tersebut beroperasi sehingga kualitas pendidikan yang baik dapat merata di seluruh negeri.

Gerakan Indonesia Berkibar adalah wadah kerjasama yang mengusung kerjasama pemerintah-swasta atau lebih dikenal dengan Public Private Partnership yaitu bentuk kerjasama antara pihak pemerintah dengan pihak swasta untuk bersama-sama memperbaiki pendidikanserta untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan memilki daya saing tinggi dan mampu menjawab tantangan global.

Melalui kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam Gerakan Indonesia Berkibar, maka kapasitas dan sumber daya untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah, dapat dicapai. Mekanisme kerjasama dibangun dalam bentuk program pelatihan dan pendampingan untuk sekolah-sekolah yang didukung tenaga ahli, serta pendekatan berdasarkan hasil penelitian.

Hingga saat ini sudah tujuh provinsi dimana 23 mitra beroperasi yang sudah menyatakan keikutsertaan dalam Gerakan Indonesia Berkibar, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Papua. Putera Sampoerna Foundation optimis bahwa dengan dukungan positif dari berbagai pihak dalam Gerakan Indonesia Berkibar, semakin besar kesempatan masyarakat Indonesia dapat mendapatkan pendidikan berkualitas guna menghadapi tantangan global.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau