Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Berkebutuhan Khusus Diabaikan

Kompas.com - 19/09/2012, 02:16 WIB

Kupang, Kompas - Banyak sekolah formal di Nusa Tenggara Timur enggan menerima anak berkebutuhan khusus meski peraturan pemerintah mewajibkan anak-anak berkebutuhan khusus mendapat layanan pendidikan yang sama. Para guru sekolah formal beralasan tidak memiliki keterampilan menangani anak berkebutuhan khusus.

Staf Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga NTT Linus Lusi pada peluncuran program peningkatan ketahanan kelompok paling rentan terhadap bencana alam kerja sama Care, Plan, dan Handicap International di Kupang, Selasa (18/9), mengatakan, anak berkebutuhan khusus (ABK) di 21 kabupaten/kota di NTT sebanyak 1.714 orang. Jumlah itu terdiri dari tingkat TK dan SD 640 orang, SMP 830 anak, dan SMA 244 orang.

Direktur Yayasan Peduli Sesama NTT Isidorus Udak mengatakan, NTT tak punya guru terapis dengan keterampilan khusus mendampingi ABK. Kebanyakan guru SD dan SMP adalah lulusan perguruan tinggi yang terfokus pada pendidikan anak- anak normal. Menurut dia, guru bagi ABK tidak perlu lulusan program studi khusus. (KOR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com