Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa Membawaku Keliling Dunia

Kompas.com - 19/09/2012, 03:30 WIB

Oleh: Nana Arlina
kompasiana: nanaarlina

Tahun 1990 ibu memperoleh beasiswa pelatihan ke Australia saat saya masih duduk di bangku SD. Prestasi ibu ini menjadi titik balik saya agar suatu saat bisa sekolah ke luar negeri juga.

Di tahun ketiga perkuliahan, saya mulai mencari informasi tentang universitas di luar negeri. Banyak cemooh yang saya terima karena keinginan bersekolah ke luar negeri melalui beasiswa.

Di akhir perkuliahan, saya mulai berhubungan dengan universitas-universitas di berbagai belahan dunia. Dimulai dari mempelajari informasi tentang cara menjadi mahasiswa strata dua (S-II) di luar negeri hingga syarat pengajuan beasiswa.

Banyak surat pengajuan beasiswa yang saya kirim, tetapi banyak juga yang ditolak. Dari penolakan itu, saya belajar menyempurnakan pengajuan berikutnya. Setelah hampir dua tahun, akhir tahun 2002, saya diterima di tiga universitas luar negeri, yaitu Wageningen University (Belanda), Curtin University of Technology (Australia), dan Chalmers University of Technology (Swedia). Saya pun memutuskan berkuliah di Swedia, program Management of Logistics and Transportation.

Selepas dari Swedia tahun 2005, saya kembali ke Tanah Air. Tahun 2006, saya kembali mencari beasiswa. Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari profesor pembimbing dan mengirim surat pengajuan beasiswa formal ke universitas luar negeri. Setelah berusaha satu tahun, penelitian saya diterima oleh profesor dari Asian Institute of Technology (Thailand), University of Woolongong (Australia), dan Lincoln University (Selandia Baru). Sayangnya, saya hanya memperoleh ”partial scholarship”. Jadi, saya membutuhkan beasiswa tambahan jika ingin lanjut kuliah.

Di penghujung tahun 2007, saya menerima buletin dari kampus di Swedia yang menyatakan dibukanya beasiswa untuk para alumnus yang ingin melanjutkan pendidikan di bidang Management dan Law. Saya pun memutuskan untuk mengirim surat pengajuan beasiswa bersamaan dengan bukti bahwa saya diterima di Business Management and Law Group, Faculty of Commerce, Lincoln University, Selandia Baru.

Di bulan Maret 2008, saya sukses memperoleh beasiswa Rune Andersson dari Friends of Chalmers, Swedia. Sepulang dari Swedia, saya langsung melanjutkan pendidikan S-III di Lincoln University dengan bidang studi Aviation Safety. Penelitian ini sukses membawa saya memperoleh beasiswa dari Women in Aviation International dan International Civil Aviation Organization untuk melakukan ”traineeship” di Markas ICAO, Montreal, Kanada.

Dari beasiswa-beasiswa ini, beberapa ujung dunia sudah saya kunjungi. Jadi, siapa yang ingin mengikuti perjalanan saya?

[http://kom.ps/ACQqlE]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com