Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Akui Ada Upaya Politisasi

Kompas.com - 19/09/2012, 12:04 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan adanya praktik politisasi guru menjelang Pilkada DKI putaran kedua terungkap dari pernyataan sejumlah organisasi guru di Ibu Kota. Pada Selasa (18/9/2012) kemarin, organisasi-organisasi guru ini menyatakan menolak dipolitisasi dalam Pilkada DKI. Sejumlah modus politisasi pun diungkap. (Baca: Ini Modus Politisasi Guru dalam Pilkada DKI)

Kompas.com mencoba mengkrosceknya kepada guru dan pimpinan sekolah terkait dugaan politisasi ini. Salah seorang guru sebuah SMA di Jakarta Pusat mengakui, ada penggiringan untuk memilih salah satu pasangan calon yang disebarkan melalui pesan singkat. Tak hanya itu, upaya itu juga dilakukan secara langsung dalam pertemuan-pertemuan guru.

"Terkadang, dalam rapat-rapat sering dibicarakan keunggulan salah satu calon gubernur. Hal seperti itu selalu ada, menggiring kami sehingga ada subjektivitas di sana," kata seorang guru yang meminta tak disebut namanya, kepada Kompas.com, Rabu (19/9/2012) pagi.

Meski demikian, guru tersebut mengaku tidak terpengaruh dengan pesan-pesan yang diterimanya dan "mengarahkan" pilihan. Ia menekankan, kalangan pendidik memiliki kebebasan dan sudah melek politik. 

"Kita memilih ada yang sudah ikut 5 kali pemilihan, jadi sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Politisasi itu sebaiknya enggak usah dilakukan," katanya.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan Kepala SMA Negeri 112 Jakarta Barat, Tri Sugiareno. Menurutnya, upaya politisasi guru yang terjadi di sekolahnya tak terlalu mencolok. 

"Dalam pertemuan non formal memang ada pembicaraan guru-guru yang membahas soal itu, tapi lebih banyak bertujuan untuk mengingatkan saja agar para guru dan murid yang sudah memiliki hak pilih diharapkan untuk menggunakannya pada 20 September," kata Tri.

Ia menilai, upaya politisasi guru ini merupakan model penggiringan pilihan yang sudah ketinggalan zaman. "Politisasi guru ada, tapi tidak mencolok. Dan itu kami rasa sudah zaman dulu. Guru-guru punya hati nuraninya sendiri," katanya.

Berita terkait dugaan politisasi guru dapat diikuti dalam topik "Dugaan Politisasi Guru dalam Pilkada DKI"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com