Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik DKI: Hanya Imbauan Memilih dengan Cermat

Kompas.com - 19/09/2012, 13:19 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto memberikan tanggapan atas pernyataan yang disampaikan sejumlah organisasi guru terkait upaya politisasi tenaga pendidik dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. (Baca: Guru Jakarta Menolak Dipolitisasi)

Dalam pernyataannya, Senin (19/9/2012) kemarin, para guru mengungkap sejumlah modus yang disinyalir sebagai upaya penggiringan untuk memilih salah satu pasangan calon. (Baca: Ini Modus Politisasi Guru dalam Pilkada DKI)

Taufik membantahnya. Ia mengatakan, tak ada politisasi dalam bentuk apa pun terhadap para guru terkait pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta. Taufik mengungkapkan, guru harus bersikap netral dan profesional sesuai profesi dan kompetensinya.

"Yang jelas, tidak ada politisasi guru. Untuk memilih itu hak masing-masing. Tapi sikap tetap harus netral," kata Taufik, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/9/2012).

Namun, ia mengakui, pihaknya selalu mengimbau para guru untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Tidak hanya itu, para guru juga diminta untuk cermat dalam memilih pemimpin Jakarta untuk lima tahun ke depan.

"Kami memang mengimbau agar memilih dengan cermat. Tapi untuk memilih diberikan kebebasan seluas-luasnya," jelas Taufik.

Menurutnya, imbauan ini merupakan upaya untuk menyukseskan Pilkada DKI Jakarta 2012 agar tetap berjalan lancar dan angka golput (golongan putih) pada putaran pertama dapat berkurang. Ia menambahkan, imbauan ini tidak ada hubungannya dengan arahan untuk memilih incumbent.

"Tidak ada arahan seperti itu. Arahannya hanya sebatas menyukseskan Pilkada karena kami prihatin dengan kondisi pada putaran pertama karena banyak yang golput dan pelaksanaanya bersamaan dengan libur pendidikan," kata Taufik.

Sebelumnya diberitakan, Forum Musyawarah Guru Jakarta melakukan jumpa pers terkait adanya politisasi guru pada Pilkada DKI Jakarta 2012 ini. Para guru ini memaparkan mengenai modus politisasi dalam bentuk pertemuan besar, pemberian insentif, pembuatan baliho yang berisi ucapan terima kasih gubernur dan ungkapan yang sering diselipkan pada pidato maupun doa bersama.

Berita terkait dugaan politisasi ini dapat diikuti dalam topik "Dugaan Politisasi Guru dalam Pilkada DKI"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com