Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direksi Pengelola Dana Abadi Pendidikan Disiapkan

Kompas.com - 22/09/2012, 15:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis

PATI, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh menyampaikan, jajaran direksi Badan Layanan Umum (BLU) yang akan mengelola dana abadi pendidikan sudah disiapkan.

Kelembagaan BLU itu nantinya menyerupai BUMN, berada di luar Kemendikbud dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meski awaknya berasal dari dua kementerian itu.

"Semua sudah disiapkan direksinya, strukturnya terpisah dan dasar hukumnya ada. Sengaja diberikan ke BLU supaya bisa diaudit," kata Nuh, Sabtu (22/9/2012), di sela-sela kunjungannya ke STAI Mathila'ul Falah, di Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, BLU yang diberi kewenangan untuk mengelola dana abadi pendidikan berada di bawah dua kementerian. Yakni Kemendikbud yang menentukan program penggunaannya dan Kemenkeu sebagai pihak yang akan membuat laporan pertanggujawabannya.

Keterlibatan dua kementerian ini, kata Nuh, sengaja dilakukan berdasarkan kajian bersama. Kemendikbud sebagai pihak yang memiliki program pembangunan pendidikan, dan Kemenkeu yang mengucurkan dan ahli di sektor keuangan.

"Pertimbangannya dipisah karena pengelola keuangannya menjadi tanggungjawab Kemenkeu, dan Kemendikbud sebagai pihak yang memiliki program," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dana abadi pendidikan pertama kali diinvestasikan mulai 2010. Sampai tahun ini jumlahnya telah mencapai Rp 10,6 triliun. Rencananya, tahun depan dana abadi akan ditambah sebesar Rp 5 triliun. Di setiap tahunnya, dana abadi pendidikan akan disisihkan sekitar satu sampai dua persen dari anggaran fungsi pendidikan.

Penggunaannya diatur sangat ketat. Yakni hanya bunga dari dana abadi pendidikan itulah yang dapat digunakan untuk tiga keperluan mendesak, seperti beasiswa S2 dan S3, rehabilitasi gedung sekolah di wilayah yang terkena bencana alam, dan penelitian berskala nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com