Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meski Beralaskan Terpal, Mereka Sudah Bisa Baca Tulis"

Kompas.com - 25/09/2012, 07:10 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Beberapa anak muda yang tergerak peduli terhadap anak-anak yang kurang beruntung sehingga tidak bisa menikmati bangku sekolah membentuk Komunitas Dinding. Visi mereka adalah membagi berkat Tuhan yang telah diterima bagi anak-anak yang kurang mampu.

"Kami secara rutin setiap Sabtu membuka kelas belajar bagi anak-anak yang tidak punya kesempatan menikmati sekolah formal," ujar Koordinator Komunitas Dinding, Jenly Bonde ketika ditemui sewaktu mengajar anak-anak di Pasar Bersehati Manado, Sabtu (22/09/2012).

Telah dua tahun sejak Februari 2010, Komunitas Dinding mencoba memberikan pelajaran gratis bagi anak-anak para pedagang yang berada di Pasar Bersehati. Ada 120 anak yang terdaftar, namun hanya 60 anak yang aktif.

"Kini mereka sudah bisa baca tulis," ujar Jenly yang masih berusia 21 tahun ini. Hari itu ketika pasar mulai sepi dari pembeli, di waktu istirahat para orang tuanya, sekitar pukul 1 siang, Komunitas Dinding kembali menyapa anak-anak Pasar Bersehati.

Dengan peralatan seadanya mereka membuka ruang kelas di lantai 3 yang tidak terpakai. Hanya beralaskan terpal dan meja seadanya, puluhan anak-anak semangat mengikuti pelajaran yang diberikan oleh para sukarelawan.

"Kami membuka diri bagi siapa saja yang ingin mengajar anak-anak ini. Tidak perlu harus punya jadwal tetap, yang penting datang dengan tulus dan siap mengajar," jelas Jenly lagi.

Komunitas ini mendanai kegiatan mereka dari saku mereka sendiri. Komunitas yang diisi beragam profesi ini malah tidak mau menerima sumbangan dalam bentuk uang tunai.

"Kami lebih menghargai jika bantuan yang diberikan dalam bentuk barang, misal buku, alat tulis dan meja," ujar Jenli.

Bukan hanya memberi pelajaran gratis, tetapi Komunitas Dinding juga memberikan pelayanan pengobatan gratis. Maklum beberapa diantara anggota Komunitas Dinding merupakan tenaga kesehatan masyarakat, baik dokter maupun perawat.

Kini ada sekitar 30 kepala keluarga yang merupakan pedagang di Pasar Bersehati menjadi binaan mereka. Apa yang dilakukan anak-anak muda ini menjadi salah satu bukti bahwa mereka juga peduli berbagi dengan warga yang tidak mampu tanpa perlu tergantung pada dana dari pemerintah. Sebuah teladan yang patut diapresiasi. (K73-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com