Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Sekolah atau Penghapusan Generasi Bukan Solusi

Kompas.com - 25/09/2012, 18:25 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi tawuran pelajar SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70, Jakarta Selatan, seolah menjadi tradisi yang tak putus bagi siswanya. Wacana pemindahan lokasi sekolah atau pemotongan generasi diyakini bukan menjadi solusi tepat untuk memutus tradisi ini.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, mengatakan, pemindahan lokasi kedua sekolah terletak berdekatan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Ia justru meminta berbagai pihak melihat kembali sejarah kedua sekolah ini.

"Jika dilihat sejarahnya, pada tahun 1980-an, SMA 70 merupakan gabungan dua sekolah, yaitu SMA 9 dan SMA 11. Jadi bisa saja dikaji menggabungkan dua sekolah ini," kata Rio di Jakarta, Selasa (25/9/2012).

Namun, ia menyatakan substansinya bukan terletak pada penggabungan sekolah, melainkan lebih pada materi pengajaran. Ia menyarankan agar ada keharusan pengajaran moral dan kebangsaan yang masif pada para siswa di sekolah ini.

Rio juga menilai gagasan untuk menghapus generasi dengan tidak menerima siswa baru selama beberapa tahun sulit dilakukan. Hal ini mengingat para guru harus mengajar dan kekosongan pada dua sekolah yang secara akademis cukup berprestasi ini dapat memengaruhi peta pendidikan menengah atas di Jakarta.

"Penghapusan generasi, penggabungan sekolah, juga hukuman pidana bagi pelaku belum tentu menyelesaikan masalah karena substansinya bukan itu. Masalah yang perlu diselesaikan adalah mengoptimalkan peran orangtua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak ini," ujarnya.

Tawuran antar-pelajar di kedua sekolah itu kembali terjadi pada Senin (24/9/2012) siang. Seorang siswa kelas X SMA Negeri 6, Alawy Yusianto Putra (15), harus meregang nyawa setelah terkena sabetan celurit dari siswa SMA Negeri 70. Saat itu, Alawy dan teman-temannya tengah berkumpul seusai sekolah dan mendadak diserang oleh segerombolan siswa SMA Negeri 70 yang membawa senjata tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com