JAKARTA, KOMPAS.com — Sektor pendidikan menjadi salah satu "lahan" yang dianggap "subur" bagi praktik korupsi. Tim Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis, dalam semester I tahun 2012, mulai Januari hingga Juni, tercatat ada 17 kasus dugaan korupsi di institusi pendidikan. Jumlah ini menempati posisi ketiga, setelah kasus dugaan korupsi yang ada di pemerintah daerah dan BUMN/BUMD.
"Semakin tingginya anggaran pendidikan menjadi daya tarik tersendiri," ujar anggota tim Divisi Investigasi ICW Lais Abid, di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2012).
Peneliti ICW, Febri Hendri, menambahkan, dalam sektor pendidikan, modus korupsi yang paling dominan adalah mark up atau penggelembungan harga pada pengadaan barang dan jasa. Febri mengatakan, kasus itu banyak terjadi di daerah dibandingkan universitas atau sekolah yang ada di Ibu Kota. Penyebabnya adalah lemahnya pengawasan, baik internal maupun eksternal pemerintah.
"Bayangkan, ada ratusan ribu mata anggaran pendidikan di Indonesia yang hanya diawasi oleh belasan ribu auditor di Itjen Kemdikbud, inspektorat provinsi/kabupaten/kota, BPK, dan BPKP. Sementara itu, pengelolaannya tidak transparan," papar Febri.
Penyebab lainnya, menurut Febri, penganggaran di APBN untuk anggaran pendidikan di daerah seringkali dimaanfaatkan untuk memperoleh keuntungan.
"Karena untuk mendapatkan anggaran pendidikan daerah dari awal sudah didapatkan dengan cara 'beli', maka pengelolaan di daerah juga diarahkan untuk mengembalikan uang itu, sekaligus untuk mendapat keuntungan dengan dana pendidikan itu," kata dia.
Pada tahun ini, sejumlah kasus dugaan korupsi di beberapa universitas terungkap. Di antaranya, dugaan korupsi pengadaan barang atau jasa paket pekerjaan pengadaan peralatan laboratorium Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dugaan korupsi di Universitas Indonesia yang diduga melibatkan Gumilar R Somantri, dan kasus dugaan korupsi pengadaan meubeler dan alat laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan. Kasus-kasus ini diduga melibatkan anggota DPR, seperti mantan anggota DPR, Angelina Sondakh, yang menjadi tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan fasilitas di beberapa universitas.
"Kasus yang paling menyita perhatian adalah kasus dugaan korupsi di universitas yang menyeret politisi Demokrat, Angelina Sondakh," kata Febri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.