Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Indonesia Mengajar Dapat Penilaian Baik

Kompas.com - 04/10/2012, 19:54 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) yang merekrut dan mengirim generasi muda untuk menjadi pengajar muda di daerah terpencil dinilai mampu menerapkan tata kelola (good governance) yang baik. GIM mendapatkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik PwC Indonesia.

Penyerahan laporan keuangan GIM 2010-2011 yang dilakukan Pwc Indonesia secara gratis tersebut dilangsungkan dalam kegiatan Corporate Responbility Expo di Kantor PwC di Jakarta, Kamis (4/10/2012). Hasil audit diserahkan Eddy Rintis, Assurance Leader PwC Indonesia, kepada Ketua Yayasan Indonesia Mengajar Anies Baswedan.

Anies mengatakan, opini dari PwC Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia Mengajar memegang integritas dalam pengelolaannya sejak pertama kali berdiri. PwC Indonesia mengaudit laporan keuangan Indonesia Mengajar mulai dari pertama kali didirikan pada 2010 hingga 31 Desember 2011. 

"Di negara kita yang dituduh banyak korupsinya, hasil audit GIM dengan opini WTP ini memberi energi bahwa kita bisa mengelola sesuatu dengan benar," kata Anies yang juga Rektor Universitas Paramadina Jakarta.

Partner PwC Indonesia, Yusron Fauzan, menjelaskan, hasil audit ini menunjukkan bahwa pengelolaan Indonesia Mengajar telah sesuai standar tata kelola organisasi yang baik. "Opini (WTP) ini sama dengan opini yang kami keluarkan untuk Bank Mandiri dan Pertamina," kata Yusron.

PwC Indonesia juga mengapresiasi inisiatif Indonesia Mengajar sebagai lembaga nonprofit yang membuka diri untuk diaudit. Menurut dia, kebanyakan organisasi, misalnya perusahaan yang go public, melakukan audit untuk menjaga kredibilitas dan memenuhi tuntutan para pemegang sahamnya. "Kalau kita bandingkan dengan lembaga sejenis, ini satu hal yang positif ketika Indonesia Mengajar punya keinginan untuk transparan," tutur Yusron yang juga Ketua CSR PwC.

Fauzan menjelaskan, kegiatan audit oleh PwC Indonesia ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaannya (CSR) . Alih-alih mengucurkan dana seperti kebanyakan CSR, PwC Indonesia menyumbangkan keahliannya dalam audit keuangan untuk menguji kredibilitas pengelolaan Indonesia Mengajar. "Yang bisa kami berikan adalah kompetensi kami. Namun, kami tetap menjaga independensi dalam melakukan audit ini," tegas Fauzan.

GIM mengirim pengajar muda perdana pada 2010. Hingga saat ini, Indonesia Mengajar telah mengirim 241 pengajar muda ke 136 SD di 16 kabupaten mulai dari Aceh Utara di Sumatera sampai Fakfak di Papua.

Para pengajar muda direkrut dari para pelamar yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. Hingga angkatan terakhir ada 26.363 pelamar. Indonesia Mengajar tengah melatih 52 calon pengajar muda angkatan V yang rencananya diberangkatkan pada November mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com