Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unnes Kirim 220 Sarjana ke Daerah Tertinggal

Kompas.com - 10/10/2012, 21:36 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Negeri Semarang mengirimkan sebanyak 220 peserta program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) ke sejumlah daerah pelosok di Indonesia.
Menurut Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo, di Semarang, Rabu, sebanyak 220 peserta SM3T Unnes itu akan dikirim ke empat daerah, yakni Aceh Besar, Manggarai, Ende (NTT), dan Landak, Kalimantan Barat.

"Ini tahun kedua kami mengirimkan sarjana mengikuti program SM3T. Tahun lalu, kami telah memberangkatkan sebanyak 240 peserta program serupa untuk mengajar di empat daerah itu selama setahun," katanya.

Ia menjelaskan mulai tahapan seleksi, persiapan, dan pengiriman peserta dilakukan Unnes, setelah mereka selesai mengabdi dan mendidik dalam program SM3T bisa mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) di Unnes.

Sebanyak 220 peserta SM3T Unnes itu tidak seluruhnya merupakan lulusan Unnes, melainkan juga ada lulusan dari berbagai perguruan tinggi, seperti IKIP PGRI Semarang dan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

"Unnes menjadi salah satu lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang ditunjuk untuk merekrut, menyiapkan, mengirimkan peserta SM3T, hingga menarik kembali peserta untuk kemudian ikut PPG," kata Sudijono.

Pelepasan 220 peserta SM3T dari Unnes dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim. Para peserta SM3T Unnes akan berangkat ke daerah penempatan mulai 11 Oktober 2012.

Andis Setiawan (23), salah satu peserta SM3T mengaku mendapatkan daerah penempatan di Kabupaten Ende, NTT, tetapi secara persis di wilayah mana kabupaten tersebut akan ditempatkan untuk mengabdi belum mengetahui.

"Ada 57 orang, termasuk saya yang mendapatkan daerah penempatan di Ende, NTT. Saya sudah siap lahir dan batin untuk mengabdi di sana," kata lulusan Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Unnes itu.

Remaja asal Blora, Jawa Tengah itu mengaku sudah mendapat pelatihan dan pembekalan SM3T, antara lain cara bertahan hidup dan bertahan, mengingat nantinya daerah penempatan merupakan wilayah yang tergolong pelosok.

Senada dengan itu, Afit Dwijayanti yang juga lulusan Unnes itu sampai rela tidak mengikuti wisuda, yang digelar pada Oktober ini, karena harus berangkat untuk mengabdi dan mengajar SM3T di Aceh Besar.

"Saya relakan tidak ikut wisuda, sebab saya merasa terpanggil untuk mengabdi di sana. Sekembalinya dari Aceh Besar nanti saya bisa ikut PPG," kata gadis asal Demak, yang baru lulus Pendidikan Bahasa Inggris Unnes ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com