Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puas dan Kesal Bercampur Aduk di Ruang UKG

Kompas.com - 11/10/2012, 08:34 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para guru mulai membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk meninggalkan ruang Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang kedua tersebut. Pengawas yang memeriksa kembali tiap meja ujian langsung menyalami seorang ibu yang duduk di bangku paling depan.

Guru jurusan Pengolahan Makanan di SMK Patria Wisata, Neneng Muspida, tampak tersenyum malu saat pengawas ruangan memberinya selamat karena memperoleh nilai di atas batas minimum untuk UKG gelombang kedua ini.

"Mepet tadi nilainya 71. Ada yang lebih tinggi lagi tadi nilainya dari saya. Saya beruntung soal untuk pengolahan makanan banyak keluar," kata Neneng saat dijumpai di SMP Negeri 19, Jakarta.

Menurutnya, UKG ini dapat berdampak baik bagi para guru agar tidak malas untuk kembali mengkaji bahan ajarnya dan mencari apa yang baru mengenai materi mata pelajarannya sehingga muridnya juga terus berkembang wawasannya.

"UKG ini ada baiknya. Karena ini, kami para guru mau tidak mau belajar lagi, buka buku lagi. Semacam refreshment," ungkap Neneng.

Tidak hanya itu, UKG ini juga dapat menjadi ajang para guru dari suatu sekolah untuk dapat melihat kualitas dari sekolah lain. Dengan demikian, dapat memotivasi para guru untuk terus mengembangkan kualitas diri dan sekolahnya.

Selama mengerjakan soal yang diujikan, ia merasa tidak ada kendala termasuk dalam aplikasi soal online. Gambar dan jawaban soal semuanya muncul dengan baik di layar komputer sehingga dirinya dapat mengerjakan dengan maksimal.

"Nggak ada masalah. Internetnya lancar, soalnya juga keluar semua lancar. Jadi tidak terganggu saat mengerjakan," ujarnya.

Namun sayangnya, nasib baik tidak berpihak pada guru jurusan pelayanan SMK Patria Wisata, Widyawati Lestari. Nilai yang diperolehnya tidak mencapai batas nilai minimum tidak seperti rekan satu sekolahnya.

Ia mengungkapkan bahwa sebaran soal yang diujikan tidak merata sehingga menyulitkan guru. "Mestinya soalnya disesuaikan dengan jurusan. Tadi untuk jasa boga semuanya dicampur," ujar Widya.

Hal itu dibenarkan oleh Neneng yang merasa soal yang dikerjakannya tadi memang banyak seputar pengolahan makanan. Sementara yang menguji mengenai jurusan pelayanan hanya keluar beberapa nomor saja.

"Sebaran soalnya tidak seimbang. Tadi yang banyak tentang pengolahan makanan dan patisserie. Untuk patisserie itu harusnya juga ada sendiri. Tidak bisa digabung. Karena masing-masing guru ahli di bidangnya sendiri," ungkap Widya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com