Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Cemas Menghadapi UN Itu Baik

Kompas.com - 13/10/2012, 16:26 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian Nasional (UN) kerap dianggap sebagai momok bagi para siswa. Tak jarang yang gagal hanya karena terlalu cemas saat hendak menghadapi UN.

Desakan untuk mengakhiri UN karena dianggap bukan cara evaluasi yang tepat dan malah mengganggu mental anak masih terus ada.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa dengan adanya UN justru anak-anak ini lebih termotivasi untuk belajar dan berusaha agar mendapat nilai yang maksimal supaya dapat lulus dari sekolah.

"Perasaan cemas yang dialami siswa menjelang UN justru menyebabkan siswa terdorong untuk belajar dan usaha," kata Nuh, saat jumpa pers penyelenggaraan UN 2013, di Gedung A Kemendikbud, Kamis (11/10/2012).

Ia menjelaskan bahwa cemas yang dimaksud adalah kondisi mental individu yang terjadi karena adanya tantangan, tekanan dan tuntutan untuk mencari suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan penelitian, sebanyak 79,1 persen siswa mengaku UN mendorong belajar dan 78,4 persen mengaku cemas.

Ia juga menjelaskan bahwa hasil studi dari tim Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2007 dan tim Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2009 juga memaparkan bahwa UN membuat siswa lebih semangat belajar, guru lebih giat mengajar, dan orang tua lebih memperhatikan kualitas belajar anak.

"Sekarang bagaimana bisa tahu kemampuan anak, jika usaha yang dikeluarkan tidak penuh," ujar Nuh. "Anak-anak akan berusaha keras kalau ada konsekuensi. Untuk itu, konsekuensinya ini kelulusan. Mereka pasti akan maksimal," tandasnya.

Seperti diketahui, salah satu tujuan UN berdasarkan PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, disebutkan UN sebagai penentu kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan. Tidak hanya itu, UN juga sebagai alat untuk pemetaan mutu progran dan atau satuan pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com