Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunanetra Pendiri "Sekolah Kehidupan" Dianugerahi Undip Award

Kompas.com - 15/10/2012, 00:15 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Priskilla Smith Jully (34), perempuan tunanetra pendiri "Yayasan Sekolah Kehidupan" Semarang dianugerahi Universitas Diponegoro Semarang (Undip) Award karena dedikasinya terhadap sesama.

Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi di Semarang, Minggu mengungkapkan, Undip Award merupakan penghargaan bagi individu atau kelompok yang telah memberikan sumbangsih besar bagi lingkungan, pembangunan, dan masyarakat.

"Priskilla terpilih sebagai penerima Undip Award 2012 karena dinilai sangat dedikasi dan komitmen dalam mengangkat derajat orang-orang yang ’terbuang’ atau seperti sudah tidak diinginkan lagi oleh keluarganya," kata Sudharto, Minggu (14/10/2012).

Ia menjelaskan pihaknya telah membentuk tim untuk mengkaji beberapa calon yang dianggap layak menerima Undip Award, dan Priskilla yang memiliki keterbatasan fisik itu ternyata terpilih sebagai penerima penghargaan.

"Pada pergelaran Malam Inagurasi Dies Natalis ke-55 Undip yang berlangsung Sabtu (13/10/2012) lalu, sekaligus kami menyerahkan penghargaan itu (Undip Award) langsung kepada Priskilla," kata Sudharto.

Priskilla adalah ibu dua anak yang mendedikasikan hidupnya untuk menampung dan merawat orang-orang yang sudah "dibuang" keluarganya, antara lain penyandang cacat fisik, mental, gabungan keduanya, anak autis, hingga orang gila.

Ia mengaku saat ini menampung sekitar 100 orang difabel di "The School of Life Foundation" atau disebut juga Yayasan Sekolah Kehidupan, meski tempat tinggal, sekaligus tempat penampungan itu bukan miliknya sendiri.

Rumah di Jalan Cakrawala Barat III Nomor 34 Semarang yang dijadikan Priskilla tempat menampung orang-orang kurang beruntung itu masih berstatus kontrak, tetapi tak menghalangi niat mulianya berbagi dengan sesama.

Ibu dua anak itu mengaku ingin lebih memberikan pengabdian kepada sesama di tengah keterbatasannya. Saat ini, Priskilla dibantu 15 orang staf yang mengabdikan waktunya untuk melayani sesama yang membutuhkan.

"Sampai saat ini, saya memang belum memiliki tempat (rumah) sendiri. Namun, suatu saat nanti, saya berharap bisa memiliki tempat sendiri untuk menampung mereka-mereka yang kurang beruntung ini," katanya.

Bahkan, Priskilla mengaku setiap bulan setidaknya harus menyediakan dana sekitar Rp 80 juta untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang ditampungnya, sementara jumlah orang yang ditampung kian lama kian bertambah.

Meski demikian, ia tetap mengupayakan berbagai cara untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, mulai menjadi penyanyi di acara pernikahan, berjualan bahan kebutuhan pokok, hingga pakai bekas, dibantu para relawan.

Ditanya kesannya menerima Undip Award, perempuan kelahiran Jambi, 8 Mei 1978 itu mengaku sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan perguruan tinggi tersebut atas apa yang dikerjakannya selama ini.

"Penghargaan ini (Undip Award) seperti memberikan semangat kami untuk mengabdikan diri lebih besar kepada sesama yang membutuhkan. Saya sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan," kata Priskilla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com