Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Jangan Sampai Ada Tawuran Lagi

Kompas.com - 15/10/2012, 17:35 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah tawuran pelajar di Jakarta memakan dua korban jiwa, aksi kekerasan antarmahasiswa di Makassar juga kembali menelan dua korban jiwa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, sejumlah insiden tawuran belakangan ini hendaknya dijadikan pelajaran dan tidak sepatutnya terulang lagi. Apalagi, tawuran seperti ini juga berdampak pada keluarga dan masyarakat.

"Ada beberapa pilihan untuk masalah ini. Tapi yang harus dipilih adalah stop secepatnya. Jangan kembali ada kejadian seperti ini," kata Nuh, saat memberi sambutan di hadapan rektor se-Indonesia di Gedung D Dikti, Jakarta, Senin (15/10/2012).

Dia mengungkapkan, setelah kunjungannya ke keluarga korban peristiwa tawuran mahasiswa di Makassar, dirinya melihat kondisi orang tua yang kehilangan anak yang menjadi tumpuan dan harapan masa depan harus meninggal dengan cara semacam itu.

"Orangtua anak itu hanya petani. Dia sudah semester akhir, sebentar lagi lulus. Bayangkan rasanya orangtua yang bekerja keras untuk anaknya tapi akhirnya seperti itu," papar Nuh.

Untuk itu, ia meminta pada semua institusi pendidikan tinggi seluruh Indonesia untuk mampu mengawal, mengasuh, dan menjaga anak didiknya. Pasalnya, pendidikan tinggi memiliki tugas yang besar, yaitu menyempurnakan pendidikan anak didik yang tidak didapat dari pendidikan sebelumnya.

"Apa saja kekurangan dari pendidikan sebelumnya, pendidikan tinggi harus mampu menyempurnakan. Ini tugas luar biasa dari jenjang pendidikan terakhir," ungkap Nuh.

"Jadi sebagai pendidikan tinggi harus mampu melakukan ini. Jika mencium gelagat tidak baik langsung dibereskan," tandasnya.

Seperti diketahui, aksi tawuran antarmahasiswa di Universitas Veteran RI (UVRI) di Kota Makassar, Kamis (11/10/2012), memakan dua korban tewas yang berasal dari Fakultas Teknik. Kedua korban masing-masing bernama Rizky Munandar dan Haryanto.

Sebelumnya, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terlibat tawuran dengan mahasiswa Fakultas Teknik UVRI, Kamis (11/10/2012), di kampus UVRI, Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala.

Menurut informasi yang dihimpun di sekitar lokasi kejadian, tawuran mahasiswa dua fakultas dalam satu kampus ini dipicu oleh lemparan batu yang mengenai salah seorang mahasiswi Fakultas Teknik pada Rabu (10/10/2012) malam. Mahasiswa Fakultas Teknik menuding, pelaku pelemparan batu itu adalah mahasiswa FKIP. Akhirnya, mahasiswa teknik membalasnya dengan melemparkan batu ke mahasiswa FKIP yang lokasinya tak terlalu jauh itu.

Sebelumnya, sejumlah tawuran antarpelajar pecah di Jakarta dan beberapa daerah di nusantara hingga memakan korban jiwa. Salah satunya, tawuran yang pecah di kawasan langganan tawuran di Bulungan dan Mahakam akhir September lalu. Alawy Yusianto Putra, pelajar SMA Negeri 6 Jakarta Selatan tewas dalam aksi tawuran ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com