Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Tawuran seperti Kehidupan Primitif...

Kompas.com - 16/10/2012, 11:14 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Aksi kekerasan di kalangan anak muda terus menjadi sorotan lantaran tawuran antar-pelajar ataupun antar-mahasiswa, yang memakan korban jiwa, tak kunjung berhenti. Belum habis masalah di satu tempat, kejadian serupa pecah kembali di tempat lain. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, civitas akademika harus mengedepankan nilai budaya dan akademik merupakan salah satu pencegahan tawuran antar-pelajar dan antar-mahasiswa yang marak terjadi belakangan ini.

"Tawuran dan hantam-hantaman itu, maaf ya, seperti dalam kehidupan primitif. Era yang baru ini, kembangkan tradisi dan budaya," kata Nuh saat memberikan sambutan pada pertemuan rektor perguruan tinggi negeri se-Indonesia di Gedung D Dikti, Jakarta, Senin (15/10/2012).

Nuh juga mengimbau agar para pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa sebaiknya tidak lagi menggunakan pendekatan fisik. Saat ini, lanjutnya, adalah era demokrasi bahwa tiap-tiap orang memiliki pendapat yang bebas diungkapkan.

"Ini zaman demokrasi. Jangan gunakan pendekatan yang mengedepankan fisik. Jika masih seperti itu, maka terjebak dalam kehidupan primitif," ucap Nuh.

Salah satu contoh yang akhirnya memicu aksi kekerasan adalah senioritas di dalam kampus yang tampak pada kegiatan orientasi pengenalan kampus atau ospek. Terkadang, maksud baik dalam kegiatan ini menjadi beralih saat mahasiswa baru justru menjadi sasaran dari para senior.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com