Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdayakan Lulusan KPG Papua

Kompas.com - 17/10/2012, 13:16 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

MERAUKE, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Papua diminta memprioritaskan mengangkat tenaga guru dari lulusan Kolese Pendidikan Guru (KPG) khas Papua ataupun lulusan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Univesitas Cenderawasih Jayapura, Papua, untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru di Papua.

Hal itu disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Masia Lay di Merauke, Provinsi Papua, Rabu (17/10/2012).

Menurut Masia, Pemerintah Provinsi Papua berencana memasukkan tenaga guru dari luar Papua untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru di Papua. Kami (DPRP) menolak itu. "Gunakan lulusan-lulusan KPG dan Universitas Cenderawasih," katanya.

Menurut Masia, melalui KPG dan FKIP Uncen, Papua telah mampu menghasilkan sendiri calon-calon guru. Karena itu tidak diperlukan tenaga-tenaga guru dari luar papua. Hal itu juga akan memberdayakan lulusan-lulusan KPG dan FKIP Uncen.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw mengungkapkan, hingga kini masih banyak guru yang bertugas di sekolah-sekolah pedalaman Merauke sering kali meninggalkan tempat tugasnya dengan berbagai alasan. Kondisi itu mengakibatkan pelayanan pendidikan terhambat.

Berdasarkan pengamatan langsung dan tidak langsung serta inspeksi ke kampung-kampung, banyak guru tidak berada di tempat kerjanya. Umumnya sekolah-sekolah di pedalaman hanya diisi 1-2 guru bahkan ada sekolah yang kosong karena ditinggal guru. Akan tetapi, Vincentius tidak merinci jumlah guru yang mangkir dari tugas mengajar di pedalaman. "Daftar namanya panjang," katanya.

Banyak guru diketahui pergi ke kota Merauke dengan berbagai alasan, seperti sedang tugas belajar di level S-1, suami atau istri tidak berada pada satu tempat tugas, mengurus pangkat golongan PNS, alasan mengambil gaji, hingga beralasan sakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com