Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Indonesia Berprestasi di Olimpiade Ilmu Kebumian

Kompas.com - 19/10/2012, 16:00 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Pelajar Indonesia mengharumkan nama bangsa dengan mempersembahkan tiga medali perak dan satu medali perunggu dari ajang Olimpiade Ilmu Kebumian Internasional (International Earth Science Olympiad/IESO) di Olivaria, Buenos Aires, Argentina. Pelajar Indonesia juga berhasil meraih penghargaan untuk kategori Best Performance in Atmosphere dan Best Poster Presentation.

IESO ke-6 yang berlangsung 8-12 Oktober itu diikuti empat pelajar Indonesia. IESO tahun ini diikuti peserta dari 20 negara.

Tim Indonesia diwakili oleh Fenin Rega Randitama (SMAN 1 Banjarnegara), Ratika Benita Nareswar (SMA Dwi Warna Bogor), Thomas Teguh Wijaya (SMAK Petra 2 Surabaya), dan Dovian Emely Suteja (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta). Para siswa didampingi tim pembina, yaitu Hendra Amijaya (Teknik Geologi Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada), Zadrach L Dupe (Meteorologi Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung), Chatief Kunjaya (Fakultas MIPA ITB), serta observer dari Direktorat Pembinaan SMA Alex Fingadi.

Medali perak dipersembahkan oleh Dovian, Ratika, dan Thomas. Adapun medali perunggu diraih Fenin. Selain itu, Ratika juga berhasil menyabet gelar Best Performance in Atmosphere.

"Mereka telah membuktikan diri mampu melewati tiga lapis seleksi nasional sepanjang akhir tahun 2011 hingga 2012," kata Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Peserta Didik Ditjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suharlan.

Ia menjelaskan, semua olimpiade sains internasional harus melalui proses seleksi secara berjenjang, bukan sekadar meraih medali. "Melalui seleksi berjenjang ini yang kita bangun sistemnya sehingga mereka yang mewakili Indonesia ke ajang internasional merupakan pilihan yang dipilih melalui proses yang transparan. Jadi, siapa pun mereka yang terpilih menjadi kebanggaan kita tanpa memandang dari sekolah mana dia berasal, baik negeri maupun swasta. Saya berharap budaya kompetisi secara berjenjang ini menjadi kultur perkembangan sains ke depan," tutur Suharlan.

Menurut Suharlan, selama persiapan, para peserta juga mendapat pembinaan karakter, seperti sikap, perilaku, disiplin, serta wawasan kebangsaan dan nasionalisme.

IESO merupakan olimpiade khusus untuk bidang Ilmu Kebumian. Para siswa dituntut menguasai materi pada bidang geologi dan geofisika (sistem geosfer), meteorologi (sistem atmosfer), oseanografi (sistem hidrosfer) dan astronomi.

Tema yang diusung pada IESO tahun ini adalah Energy, Water, and Minerals from Sustainable Development. Kompetisi terdiri atas tes tertulis, tes praktik laboratorium, dan tes lapangan.

Keunikan IESO adalah dengan adanya kompetisi berupa International Team Field Investigation (ITFI), di mana para peserta akan dibagi dalam kelompok campuran yang anggotanya dari berbagai negara dan kemudian diminta menyelesaikan sebuah tugas yang berhubungan dengan berbagai macam fenomena kebumian serta mempresentasikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com