Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Masih Mantapkan Pembahasan Kurikulum

Kompas.com - 23/10/2012, 11:05 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembahasan kurikulum nasional masih dimantapkan di tingkat pemerintah. Pemantapan perubahan kurikulum di jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi dilakukan tim di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Wakil Presiden RI Boediono. Setelah itu  siap diujipublikkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di Jakarta, Selasa (23/10/2012), mengatakan belum mau mengumumkan perubahan yang dirancang dalam kurikulum baru yang rencananya mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2013/2014.

"Pembahasan masih terus dilakukan, masih bisa berkembang. Termasuk soal perubahan jam pelajaran atau mata pelajaran masih terus dibahas hingga mantap. Ketika sudah selesai pembahasan di tingkat pemerintah, mulai dari Kemdikbud hingga Wakil Presiden, maka rencana perubahan kurikulum yang sudah dibuat akan diujipublikkan untuk mendapat masukan dari berbagai kalangan di luar pemerintah," papar Nuh.

Menanggapi berbagai wacana yang berkembang soal penghapusan beberapa mata pelajaran di jenjang SD, seperti IPA dan IPS yang akan digabung, atau penghapusan pelajaran Bahasa Inggris, Nuh mengatakan masalah tersebut masih terus dikaji. "Perubahan-perubahan mungkin terjadi sehingga saya belum bisa menyebutkan finalnya bagaimana. Namun, kami yakinkan, perubahan kurikulum yang disiapkan pemerintah akan diujipublikkan. Jika bisa, akhir tahun ini atau awal tahun 2013 sehingga ada cukup waktu untuk bisa melakukan perubahan-perubahan sesuai masukan-masukan yang berkembang di masyarakat," tutur Nuh.

Menurut Nuh, penerapan perubahan kurikulum di lapangan juga masih dikaji. Bisa saja penerapan kurikulum baru itu secara bertahap, sekaligus, atau berdasarkan wilayah. Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina Jakarta, sebagai salah satu narasumber yang digandeng pemerintah, mengatakan, prinsipnya pendidikan nasional haruslah mencerminkan apa yang diinginkan atau dicita-citakan masyarakat dan bangsa. Untuk itu, perubahan kurikulum yang disiapkan harus membawa perubahan yang lebih baik dalam dunia pendidikan.

"Sebenarnya, perubahan atau perbaikan kurikulum merupakan salah satu hal yang penting, tetapi ada hal sangat penting yang selalu terlewati, yaitu bagaimana kita benar-benar memperlakukan guru dengan baik. Bukan saja bagaimana menjamin guru-guru berkualitas yang dapat membawa insipirasi, perubahan, dan motivasi kepada siswa dan masyarakat sekitarnya, melainkan bangsa ini harus mampu memberikan rasa aman kepada guru dengan menjamin kesejahteraan, dengan memastikan terpenuhinya biaya kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka," ungkap Anies yang juga Ketua Yayasan Indonesia Mengajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com