Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Kekurangan Guru, Mendikbud Tawarkan SM3T

Kompas.com - 25/10/2012, 12:32 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan pendidikan di Indonesia sampai saat ini hanya mampu menyentuh wilayah perkotaan saja. Sementara untuk daerah-daerah terpencil, perkembangan pendidikan sama sekali tak dirasakan oleh anak-anak yang memang membutuhkan pendidikan.

Deputi Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), Ikhwanuddin Mawardi, mengungkapkan bahwa jumlah guru di Papua khususnya untuk daerah terpencil sangat minim. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab ketertinggalan daerah pelosok.

"Untuk daerah yang di gunung, sama sekali tidak ada guru. Bagaimana anak-anak bisa belajar, kalau yang mengajar saja tidak ada," ujar Ikhwanuddin, saat pertemuan rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa (23/10/2012) malam.

Untuk itu, ia meminta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar memikirkan hal ini. Setidaknya, tiap distrik wilayah terpencil disediakan dua orang guru untuk membantu anak-anak ini belajar membaca dan berhitung.

Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa permasalahan kurangnya tenaga pendidik di Papua akan segera diselesaikan. Ia mengakui kondisi geografis yang sulit kerap menjadi kendala bagi para guru.

"Kali ini memang harus dilakukan. Kami akan selesaikan lewat SM3T (Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal)," ujar Nuh.

Ia menjelaskan bahwa program afirmasi untuk mahasiswa Papua ini juga bertujuan untuk mencetak generasi yang mampu menyalurkan ilmunya kepada anak-anak Papua lainnya. Namun situasi saat ini tidak bisa menunggu lagi sehingga harus segera dituntaskan.

"Ini kan tidak bisa ditahan. Jadi guru yang sudah siap di sini, kami kirimkan ke sana langsung," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com