Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita-cita Enggak Hanya Dokter Kok...

Kompas.com - 27/10/2012, 10:46 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kecil setiap ditanya mengenai cita-cita oleh guru di sekolah, jawabannya tidak akan jauh dari profesi dokter, polisi atau presiden. Sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk menjadi wirausaha atau pengusaha yang kemudian mampu menyediakan lapangan kerja bagi orang banyak.

Bahkan tidak jarang guru di sekolah juga cenderung mengarahkan siswanya untuk mengarahkan anak didiknya menekuni suatu bidang yang dianggap populer dan punya daya saing tinggi. Sementara itu, tak pernah ada yang menyadari bahwa menjadi wirausaha juga merupakan suatu hal yang menarik dan punya daya saing.

Melihat fenomena ini, Prasetiya Mulya Business School mulai merambah ke sekolah-sekolah untuk menularkan pendidikan wirausaha pada anak-anak sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan demikian, bagi anak-anak yang memang punya minat untuk menjadi pebisnis tidak akan ragu lagi.

"Tujuan kami masuk ke sekolah ini sebenarnya minimal menanamkan kemandirian pada anak-anak ini apapun profesinya nantinya," kata salah satu alumni Prasetiya Mulya, M. Setiawan Kusmulyono, di FX Lifestyle Center, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2012).

Ia mengakui bahwa pendidikan wirausaha ini dimasukkan dalam kurikulum oleh beberapa sekolah. Salah satunya adalah SMA Kristen BPK Penabur yang mengkombinasikan pendidikan wirausaha ini dalam mata pelajaran ekonomi.

"Sekolah biasanya sudah punya program sendiri. Seperti Penabur misalnya. Di situ, kami hanya bantu mengembangkan," ujar Kelik, sapaan akrab M. Setiawan Kusmulyono.

Program pendidikan wirausaha masuk ke sekolah ini dimulai awal tahun 2012 ini dan fokus pada lima sekolah yang ada di Jakarta, Tasikmalaya dan Sukabumi. Untuk selanjutnya, akan lebih banyak sekolah lagi yang disasar pada tahun 2013.

"Untuk jumlahnya masih belum ada target. Tapi yang pasti, kami akan bekerjasama dengan guru BK terkait pendidikan wirausaha ini," jelas Kelik.

Ia mengungkapkan ada beberapa langkah yang dilakukan oleh pihaknya membantu sekolah untuk mengembangkan pendidikan wirausaha ini yaitu dengan menggelar klinik wirausaha. Selanjutnya agar lebih menarik minat siswa, pihaknya memperkenalkan dalam bentuk permainan.

"Permainannya berbeda-beda tergantung program yang dimiliki oleh Prasetiya Mulya. Misalnya untuk jurusan finance, ada permainan yang diberi nama game resiko," tuturnya.

Belum lama ini, pihaknya menambah fitur baru dalam pengenalan pendidikan usaha pada anak-anak sekolah yaitu assesment atau pengembangan bakat. Ini pertama kali dikenalkan saat workshop di SMA Bunda Hati Kudus, Cibubur.

"Dari assesment ini, dapat diketahui mana anak-anak yang memang punya ketertarikan dan perlu dilatih tentang bisnis. Jadi indikatornya bukan baik atau buruk," ungkapnya.

"Intinya anak-anak ini dapat mandiri dan menemukan passionnya saat lulus dari sekolah nanti," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com