Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Dulu, Bahasa Inggris Memang Tak Wajib

Kompas.com - 29/10/2012, 14:51 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penguatan penguasaan bahasa ibu harus dilakukan pada generasi muda sejak dini. Pasalnya, penguasaan bahasa ibu begitu penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa.

Perlakuan inilah yang diberikan kepada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Mahsun, mengatakan, dari dulu, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) memang tidak mewajibkan pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah.

"Sebenarnya, dari dulu tidak ada KTSP yang mewajibkan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar, itu hanya pelajaran tambahan, dan pemerintah waktu itu membiarkan otonomi sekolah untuk memuat muatannya sendiri," ungkapnya saat berbincang dengan Kompas.com di ruangannya, Kamis lalu.

Menurutnya, kementerian sudah memiliki pemikiran bahwa kemampuan bahasa Indonesia pada anak-anak di sekolah dasar (SD) Bahasa Indonesia dikuatkan terlebih dulu. Sementara bahasa asing, lanjutnya, bisa diajarkan menyusul.

"Untuk siswa SD, tidak usah belajar bahasa asing dulu. Justru, anak-anak yang masih kecil itu paling mudah menerima bahasa ibu. Biar sebagai warga negara Indonesia, mereka merasa bangga dengan apa yang dimilikinya dengan bahasanya sendiri. Dengan begitu, rasa kepercayaan dirinya mereka akan meningkat. Mereka pun tahu identitas bangsanya," tambahnya.

Oleh karena itu, Mahsun sepakat dengan rencana pemerintah yang tidak akan mewajibkan mata pelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum SD tahun ajaran 2013/2014 mendatang. Menurutnya, keputusan pemerintah itu sudah tepat.

Mahsun mengatakan, penguasaan bahasa pada suatu bangsa berkaitan dengan peradaban bangsa tersebut. Semakin baik penguasaan warga terhadap bahasanya, semakin tinggi pula peradaban bangsa tersebut. Suatu bangsa memiliki politik identitas yang kuat. Oleh karena itulah, setiap bangsa berlomba-lomba untuk menanamkan penguasaan bahasa yang baik kepada generasi mudanya sejak sangat dini.

Dia mencontohkan bangsa Jepang. Saat bom atom meluluhlantakkan Jepang, tuturnya, bangsa dari Negeri Matahari itu kembali maju karena tetap mempertahankan bahasanya. Bahkan, bahasa Jepang sudah mulai merambah ke belahan dunia lain.

"Ternyata kemajuan umat manusia itu ditentukan oleh bahasa. Upaya membangun penguatan bahasa nasional ini yang akan diterapkan pada anak-anak kita. Dengan diajarkan bahasa Indonesia tanpa bahasa asing, mereka akan lebih meyakini bahasanya," ujarnya lagi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com