Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibutuhkan Hasil Penelitian yang Inspiratif

Kompas.com - 01/11/2012, 20:35 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com -- Penelitian kebijakan pendidikan yang insipiratif masih minim. Padahal, pemerintah membutuhkan masukan dari hasil penelitian untuk dapat mengembangkan kebijakan yang jauh ke depan.

"Penelitian untuk mendukung kebijakan pendidikan memang harus bisa menjawab persoalan atau isu yang hangat, tetapi juga kita butuh penelitian yang inspiratif yang bisa membuka penelitian soal masa depan. Sebut saja misalnya penelitian yang menyiapkan tenaga kerja Indonesia ke depan di tahun 2045, dengan mempelajari tren dunia, politik, hingga perkembangan penduduk," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Khairil Anwar Notodipuro, pada pembukaan Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Kebijakan yang dilaksanakan Pusat Penelitian Kebijakan, Kamis (1/11/2012) di Bogor, Jawa Barat. Seminar akan berlangsung hingga Jumat (2/11/2012).

Menurut Khairil, kegiatan seminar nasional harus menjadi salah satu program unggulan para peneliti, baik yang di Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang maupun Jaringan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Jarlitbangda). Dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian kebijakan, kegiatan ini dapat dipakai sebagai bahan untuk merumuskan beberapa opsi atau saran kebijakan di bidang pendidikan.

Seminar merupakan cara efektif dalam memberi masukan konstruktif dalam mengemas ide-ide terkini melalui tukar informasi (sharing). Penyempurnaan hasil-hasil penelitian pun akan lebih berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi.

Kepala Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang, Kemendikbud Bambang Indriyanto, mengatakan penelitian kebijakan dilakukan Kemendikbud untuk penunjuk jalan dalam memperbaiki dan mewarnai profil pendidikan nasional melalui hasil-hasil penelitian. Agenda-agenda penelitian maupun kebijakan yang dikembangkan harus yang bersifat responsif, antisipatif, futuristik, dan aplikatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com