Dulu Pesta Kostum untuk Sastra, Kini Festival Literasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Awalnya para siswa hanya melakukan pesta kostum sederhana untuk menjelajah dunia sastra. Namun, kini, mereka bisa merayakan literasi dan keaksaraan dunia melalui momen International Literacy Festival (LitFest) setiap tahun.

Para siswa taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah menengah atas (SMA) Binus International School Simprug, Jakarta, bergabung dalam pesta yang penuh dengan aktivitas membaca, menulis, meneliti, dan memahami bahasa ini. Tahun ini, festival digelar pada hari Jumat (2/11/2012).

"Sejak 2008, anak-anak kami sudah rutin menggelar kegiatan ini. Awalnya hanya berupa pesta kostum sederhana yang memungkinkan siswa untuk menjelajah dunia sastra. Festival pun berkembang ke festival budaya internasional," ucap Donna Crook, guru Bahasa Inggris yang bertanggung jawab dalam LitFest 2012 ini.

Tahun ini, Donna menyebutkan setidaknya ada beberapa kegiatan yang kental dengan aktivitas literasi. Selain bercerita atau storytelling, mengarang, kuis, pidato spontan, ada juga pertunjukan seni tari tradisional, beladiri, sulap, stand-up comedy, musik dan pesta kostum sebagai puncak LitFest 2012

"Mereka mengangkat kekayaan ide dan inspirasi dari film, serta buku bacaan, baik mitos, cerita rakyat, dan juga dongeng dunia. Dari sana, para siswa menggali sendiri multikultur secara internasional," katanya lagi.

Tidak hanya siswa, ternyata orangtua dan guru pun ikut dalam pesta kostum 'Myths, Folktales & Fairytales'. Semua kegiatan yang dikoordinir oleh English and Critical Studies Departement itu pun pada akhirnya akan berujung dalam bentuk penggalangan dana.

"Melalui kegiatan ini, kami hanya ingin menyebarkan pengaruh kebudayaan positif dengan menyadari bahwa perbedaan kebudayaan itu memiliki banyak keuntungan untuk memperkaya warisan budaya bangsa," ungkapnya.