FH Unila Luncurkan 40 Buku Ilmiah

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) meluncurkan 40 buku ilmiah tentang hukum karya dosen setempat, sebagai sumbangsih pendidikan di Provinsi Lampung dan Indonesia.

Guru Besar Fakultas Hukum Unila Prof I Gede AB Wiranata SH MH dalam sambutannya di ruang sidang fakultas itu, Jumat, meminta dosen dan mahasiswa universitas tersebut untuk turut pula menulis selain membaca.

"Saya berharap Fakultas Hukum juga menyumbang saran untuk Lampung. Tadi malam terjadi lagi pertikaian di Lampung Tengah, ini memprihatinkan kita semua," katanya Jumat (9/11/2012).

Universitas Lampung, ujar dia lagi, telah menerbitkan beberapa buku ilmiah tentang hukum seperti Hukum Perdata Internasional karya Dr Khaidir Ibrahim SH MHum, lalu Hukum Dana Alokasi Umum karya Dr Yuswanto SH MH.

Selanjutnya Aspek Hukum Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Lepas Pantai karya Dr Heryandi SH MS dan Naskah Akademik Kolaborasi Pengelolaan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung karya Armen Yasir SH MS.

Ia mengharapkan penulisan buku oleh mahasiswa dan dosen bisa semakin kontinu. Setelah peluncuran buku-buku tersebut, acara selanjutnya ialah dialog kritis bertema "Dari Fakultas Hukum Untuk Lampung, Membedah Konflik Lampung Selatan" dengan sejumlah narasumber akademisi Unila antara lain Dr Wahyu Sasongko, Dr Tisnanta, Dr Hartoyo, dan Dr Firman Muntaqo dari Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan dengan moderator Redaktur LKBN Antara Biro Lampung Budisantoso Budiman.

Sejumlah buku yang diluncurkan tersebut dijual dengan harga satuan Rp 25 ribu dan terjual lebih dari 50 buku. Hasil penjualan buku itu selanjutnya akan disumbangan untuk perdamaian di Lampung Selatan.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut Rektor Unila Prof Dr Ir Sugeng P Harianto MS, Dekan Fakultas Hukum Unila DR Heriyandi SH MS, eks Pembantu Rekor III Unila yang juga penulis buku Hukum Adat Dalam Tebaran Pemikiran Rizani Puspawijaya, penulis buku Terasing di Negeri Sendiri dan pengurus Aliansi Jurnalis Independen Bandarlampung Oki Hajiansyah Wahab.