Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Sains Presentasikan Solusi Masalah Energi

Kompas.com - 29/11/2012, 15:36 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN Pertamina) 2012 memasuki babak grand final. Sebanyak 24 mahasiswa dari berbagai kampus yang menjadi  finalis dari empat kategori teori (Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi) serta 8 finalis dari kategori science project mempresentasikan makalah di depan dewan juri nasional di Kampus  UI Depok.

Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication PT. Pertamina (Persero), Kamis (29/11/2012) menjelaskan, pengumuman pemenang OSN Pertamina Tingkat Nasional dilaksanakan Jumat besok. OSN Pertamina 2012 memperlombakan dua kategori yaitu kategori Theory dan kategori Science Project dengan hadiah total sebesar Rp 2,8 miliar.

Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya OSN Pertamina melombakan kategori Science Project sebagai ajang untuk menghasilkan prototype suatu temuan atau invensi berupa alat, proses, metode atau produk iptek maupun teknologi tepat guna yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.  

Sebanyak delapan finalis science project mempresentasikan temuan maupun penelitiannya untuk mencari solusi akan permasalahan energi yang terjadi di daerah masing-masing. Beberapa project yang dipresentasikan diantaranya KOSAPA (Kompor Sabut Kelapa) penghasil asap cair sebagai alternatif penggunaan energi terbarukan, SEL ANGIN, Solusi Praktis Pembangkit Listrik untuk Masyarakat Daerah Berangin dan BIOGAS AL-JABAR dengan Teknologi Digester Poligon untuk Meningkatkan Kualitas Biogas dan Meminimalisir Polusi Lingkungan.

Dua dari delapan finalis science project memaparkan solusi merevegetasi bekas lahan penambangan yang sulit ditumbuhi tanaman kembali dikarenakan naiknya logam berat ke permukaan tanah. Salah satunya Mahriani, seorang mahasiswa jurusan biologi Universitas Lambung Mangkurat mempresentasikan sebuah proyek berjudul "Teknik Formulasi dan Pelapisan Biji bermikoriza Tahan Logam Berat untuk Revegetasi Lahan Bekas Tambang" yang menawarkan sebuah teknik pelapisan biji tumbuhan dengan menggunakan tumbler yang telah dilengkapi bahan organik dan mikroriza sehingga lahan kritis bekas penambangan dapat kembali ditumbuhi tanaman.

Selain merevegetasi lahan bekas penambangan, beberapa finalis science project OSN Pertamina 2012 juga tertarik pada pemecahan solusi kelangkaan energi. Salah satu finalis dari Universitas Syiah Kuala, Khairul Rizki, memanfaatkan limbah sabut kelapa sebagai salah satu energi alternatif terbarukan.

Khairul mampu membuat sebuah kompor bernama Kosapa (Kompor Sabut Kelapa) untuk memasak sehingga dapat menggantikan pemanfaatan gas elpiji, arang maupun minyak tanah yang semakin langka. Selain itu, Kosapa didesain tidak menimbulkan pencemaran udara karena tidak melepaskan karbon dioksida (CO2).

Tidak hanya mencari energi alternatif, salah satu finalis dari Universitas Indonesia (UI), Grandprix Thomryes, memamparkan solusi terhadap permasalahan limbah plastik yang dapat merusak lingkungan. Dengan judul makalah " Aplikasi Zeolit Alam Indonesia dan Na-Zeolit Alam Indonesia sebagai Katalis Rengkah Polietlena menjadi Fraksi Minyak Bumi", Grandprix memberikan solusi terhadap pengolahan limbah plastik dengan mengkonversi limbah plastik dengan menggunakan katalis yaitu Zeolit dan Na-Zeolit yang banyak tersebar di alam Indonesia.

OSN Pertamina merupakan kompetisi sains tahunan bagi para mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan oleh PT Pertamina bekerja sama dengan UI dan didukung penuh oleh Direktorat Pendidikan Tinggi serta Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com