Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Kurikulum Beri Peluang Pembentukan Karakter

Kompas.com - 30/11/2012, 16:23 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Pengamat pendidikan Prof Dr Wayan Maba memandang dengan adanya perubahan kurikulum pendidikan mulai tahun ajaran 2013/2014 akan memberi peluang dan porsi lebih besar dalam pembentukan karakter siswa.

"Saya melihat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang berlaku sejak 2006 dari strukturnya tidak maksimal untuk mengembangkan sisi afektif dan psikomotorik siswa. Selama ini kurikulum yang ada lebih menekankan kemampuan kognitif siswa," kata akademisi Universitas Mahasaraswati di Denpasar, Jumat (30/11/2012).

Menurut dia, dengan adanya rencana perubahan kurikulum dan mulai Desember 2012 dilakukan uji publik atas kurikulum itu, menjadi langkah tepat pemerintah untuk melakukan pembenahan di bidang pendidikan.

"KTSP selama ini sangat sarat muatan, yang pada akhirnya sampai menyebabkan siswa kekurangan waktu bermain. Padahal dengan bermain merupakan wahana untuk pembentukan karakter, mengembangkan kreativitas, serta menjalin kerja sama," ucapnya.

Baginya perubahan kurikulum yakni melalui perampingan mata pelajaran dapat memberikan porsi waktu yang lebih besar bagi siswa untuk memaksimalkan kemampuan psikomotorik dan afektif.

"Para pemangku kepentingan juga dapat memanfaatkan waktu untuk mengembangkan kemampuan siswa di bidang teknologi informasi (TI), pendidikan karakter, pengembangan kreativitas dan kerja sama," ujarnya.

Maba menambahkan, termasuk perubahan kurikulum dengan penerapan sistem kredit semester (SKS) bagi siswa.

"Artinya peluang untuk siswa yang pintar menamatkan pendidikan lebih cepat. Tidak mesti setiap siswa harus enam tahun di SD, tiga tahun di SMP dan SMA," ucapnya.

Ia menyampaikan pembenahan kurikulum pelajaran itu di 2013 direncanakan Kemendikbud difokuskan untuk siswa kelas IV, VI, VII dan X.

"Khususnya di Bali menjadi pekerjaan rumah untuk dilakukan pembenahan kurikulum muatan lokal karena dengan perampingan jumlah pelajaran, akan makin banyak waktu untuk menanamkan nilai kebaikan dan kearifan lokal," ucap Maba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com