Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Diharapkan Bisa Jadi Kampus Tangguh Bencana

Kompas.com - 06/12/2012, 22:58 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta diharapkan bisa menjadi model perguruan tinggi yang tangguh terhadap bencana untuk meminimalkan dampak merugikan akibat bencana, demikian dikatakan peneliti Pusat Studi Bencana UGM Djati Mardiatno.

"Ada tiga langkah strategis yang perlu ditempuh UGM menjadi kampus tangguh bencana, yakni tahapan sadar bencana, tanggap bencana, dan tangguh dalam bencana. Jika kita sadar kemudian tanggap maka tentu akan tangguh," katanya di Yogyakarta, Kamis (6/12/2012).

Menurut dia pada lokakarya dan focus group discussion (FGD) Manajemen Mitigasi Bencana di Kampus UGM, kejadian gempa bumi pada 2006 dan erupsi Merapi pada 2010 menjadi peristiwa yang selalu diingat warga. Dua peristiwa itu mengakibatkan banyak kerusakan fisik dan nonfisik.

"Bencana tersebut secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh di semua bidang kegiatan belajar, akademik, administrasi, dan kegiatan lain di kampus. Ke depan untuk meminimalkan dampak yang merugikan akibat bencana, UGM perlu mengkaji instrumen manajemen mitigasi bencana di kampus," katanya.

Ia mengatakan peristiwa erupsi Merapi pada 2010 menjadi bukti UGM belum siap. Saat erupsi Merapi UGM masih sebatas reaktif dalam menanggapi bencana.

"Pada saat itu memang belum siap, sehingga dari lokakarya ini diharapkan UGM dapat memulai atau mengawali mengidententifikasi potensi-potensi dari ancaman bencana yang mungkin terjadi di kampus baik bencana yang bersifat alam maupun nonalam," katanya.

Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi segala sesuatu yang belum, yang sudah, dan yang akan dilakukan jika terjadi bencana.

Di UGM banyak digelar kegiatan berkaitan dengan risiko pengurangan bencana, tetapi secara internal UGM sesungguhnya tidak siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Peneliti lain Winaryo mengatakan untuk menjadi kampus tangguh bencana, UGM perlu melakukan pelatihan simulasi dan evaluasi. Kegiatan itu merupakan salah satu upaya dalam membangun manajemen mitigasi bencana di kampus UGM dalam rangka menuju penguatan kelembagaan di lingkup universitas.

"Kampus tangguh artinya jika terjadi bencana dalam berbagai skala di DIY, UGM dapat mengerahkan sumber daya baik manusia maupun peralatan yang dimiliki, dan secara mandiri mampu menyelesaikan permasalahan dan dampak yang timbul akibat bencana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com