Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurikulum Baru Perlu Pupuk Jiwa Kewirausahaan Anak

Kompas.com - 11/12/2012, 14:48 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jiwa kewirausahaan yang mengusung kreativitas, inovasi dan kepemimpinan yang tinggi merupakan sebuah langkah untuk mewujudkan pendidikan karakter bagi generasi muda. Untuk itu, sisi positif ini didorong agar masuk dalam perombakan kurikulum yang sedang dalam tahap proses uji publik.

Head of Human Development Unit of World Bank, Mae Chu Chang, mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia jarang mendorong siswa dalam mengembangkan potensi mereka. Untuk itu, pendidikan Indonesia harus memperkuat semangat kewirausahaan agar mampu menjawab tantangan ke depan.

"Selama ini pendidikan di Indonesia cenderung mencegah siswa untuk berani mengambil risiko. Ini tidak boleh terjadi lagi, karena ini berarti mengekang kreativitas anak," kata Chang, saat National Educators Conference 2012 di Mulia Business Park, Jakarta, Selasa (11/12/2012).

Ia juga menambahkan semangat wirausaha ini dapat membantu pembangunan bangsa. Pasalnya berdasarkan teori David McLelland yang merupakan sosiolog pembangunan, sebuah negara dapat dikatakan makmur apabila dua persen dari jumlah populasinya merupakan wirausahawan.

"Itu sebabnya harus dikembangkan dalam pendidikan. Saya dengar saat ini ada perubahan kurikulum di sini. Ada baiknya jika itu dimasukkan dalam perubahan tersebut," ujar Chang.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh telah mengungkapkan bahwa kurikulum baru ini akan mengedepankan metode pembelajaran yang mengasah ketajaman kreativitas anak. Para peserta didik ini tidak lagi hanya duduk di kelas dan diberitahu oleh guru melainkan harus mampu mengeksplorasi bahan yang tengah diajarkan.

"Kreativitas seorang anak itu 2/3 muncul dari pendidikan yang baik. Maka dari itu, kurikulum baru ini akan mengakomodir hal tersebut," ungkap Nuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com