Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku LKS Sejarah Dibakar Karena Lecehkan Gus Dur

Kompas.com - 11/12/2012, 19:02 WIB
Adi Sucipto

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com-  Warga nahdliyin Gresik Jawa Timur bereaksi keras atas peredaran Lembar Kerja Siswa atau LKS pelajaran Sejarah untuk SLTA yang dinilai melecehkan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Sebanyak 10 orang dari Gerakan Pemuda Anshor Gresik mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Gresik di Jalan Arif Rahman Hakim pada Selasa (11/12/2012) sore. Mereka meminta LKS itu ditarik dari peredaran. Satu buku LKS dibakar sebagai simbol protes.     

Dalam aksinya, aktivis GP Anshor Gresik membawa poster protes. Isinya antara lain, "Kemendiknas Menyesatkan Penerus Bangsa", "Turunkan Mendiknas" dan "Hakimi Penyusun Buku LKS Sejarah".     

Sekretaris Gerakan Pemuda Anshor Gresik, Agus Junaedi, mengatakan, beredarnya LKS itu melecehkan  Gus Dur. Dalam LKS modul Sejarah untuk SMA dan Madrasah Aliyah (MA) ada soal yang menyebut Gus Dur dilengserkan dari kursi presiden karena skandal Brunaigate dan Buloggate.

"Kami meminta Dinas Pendidikan Gresik segera mencabut LKS mata pelajaran Sejarah itu dari peredaran. Kami juga mempertimbangkan kasus ini ke jalur hukum dan terus berkoordinasi dengan pusat. Kasus ini menasional karena hal serupa terjadi di kota lain," katanya.     

Agus menilai berdasarkan analisanya kasus itu sepertinya sudah direkayasa oleh penerbit atau pendidik. Dalam LKS terbitan CV Hayati Tumbuh Subur Jalan Majapahit III/74 Nayu Barat Nusukan, Surakarta, Jawa Tengah tersebut, terdapat pertanyaan tentang tuduhan bahwa Gus Dur terlibat skandal korupsi.

Tuduhan bahwa Gus Dur terlibat skandal Brunaigate dan Buloggate itu, terdapat di halaman 35 dan diulangi lagi pada halaman 40 soal nomor 9 dan 15.

Siti Zubaidah, Guru Sejarah dan Aswaja di Madrasah Aliyah Al Ibrohimi Kecamatan Manyar menyesalkan LKS itu karena tidak mendidik dan menyudutkan Gus Dur.

Pada soal pilihan ganda, "Kasus korupsi yang menimpa Abdurahman Wahid sehingga dipecat dari kursi kepresidenan yaitu  di bawahnya terdapat pilihan jawaban yakni, Pertaminagate, Buloggate, Pelnigate, Garudagate dan Presidentgate".

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Gresik, M Nadlif menuturkan pihaknya mengumpulkan semua kepala sekolah. LKS itu sudah terlanjur digunakan di SMA Islam Duduksampeyan dan SMA Negeri Manyar.

LKS yang sudah beredar tetap dipakai namun soal yang terkait Gus Dur diluruskan oleh gurunya masing-masing. Salah satu guru yang diduga ikut terlibat dalam menyusun soal LKS Sejarah, Tanti Widowati akan diberi teguran keras.  

"Kami meminta maaf dan akan menarik LKS itu dan membentuk tim investigasi. CV Hayati Tumbuh Subur kami blacklist (dimasukkan daftar hitam) untuk seluruh mata pelajaran," kata Nadlif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com