Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pendidikan Gresik Minta Sekolah Tarik LKS

Kompas.com - 11/12/2012, 23:01 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meminta kepada sejumlah sekolah menarik lembar kerja siswa (LKS) pelajaran sejarah tingkat SMA yang menyudutkan mantan Presiden KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik, M Nadlif, Selasa di Gresik mengaku belum mengetahui secara rinci isi dari LKS yang telah beredar ke sejumlah sekolah. Namun dirinya meminta semua pihak tidak menjadikan perkara LKS ini sebagai polemik.

"Ya.. kasihan Gus Dur disudutkan dalam LKS, oleh karena itu kami akan meminta sekolah tidak memakai LKS itu lagi, sebab bisa menimbulkan polemik," katanya, Selasa (11/12/2012).

Sebelumnya, Sekretrais Pengurus Cabang GP Ansor Gresik Agus Junaidi mendapatkan laporan dari salah satu sekolah, jika ada LKS pelajaran sejarah tingkat SMA di Kabupaten Gresik yang menyudutkan Gus Dur.

Menurut Agus, dalam materi LKS yang diterbitkan CV Hayati Tumbuh Subur di halaman 34-35 disebutkan sejarah kepemimpinan Gus Dur jatuh dari kursi kepresidenan karena skandal Brunai Gate dan Bulog Gate.

"Di LKS itu dituliskan puncak jatuhnya Gus Dur dari kursi kepresidenan ditandai oleh Skandal Brunai Gate dan Bulog Gate yang menyebabkan Gus Dur terlibat kasus korupsi," katanya.

Bahkan, kata Agus, kalimat Gus Dur terlibat korupsi diulangi kembali di halaman 40 yang menyajikan soal pilihan ganda, sehingga dipecat dari kursi kepresidenan.

Oleh karena itu, Pengurus GP Ansor Gresik mendesak Dindik setempat mencabut semua LKS bidang sejarah SMA/MA, sebab tulisan itu sengaja melecehkan Gus Dur.

"Disdik harus mencabut dan meminta maaf. Bahkan, melarang penerbitannya, sebab penyebutan korupsi sangat melecehkan Gus Dur. Padahal Gus Dur bukan hanya dikenal sebagai presiden keempat, namun dikenal juga sebagai Bapak Bangsa," katanya.

Agus khawatir, bila pemahaman itu menyebar ke sejumlah siswa, maka generasi mendatang akan memahami Gus Dur adalah pelaku korupsi, padahal Gus Dur sangat memerangi korupsi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com