Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota SNMPTN Tulis di UNS 40 Persen

Kompas.com - 12/12/2012, 08:45 WIB
Sri Rejeki

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Alih jenjang (transfer) dari program diploma tiga (D-3) ke program strata satu (S-1) non-kependidikan di perguruan tinggi akan dilanjutkan.

Semula, program alih jenjang dari D-3 ke S-1 ini akan mulai dihentikan tahun 2013 karena adanya pro dan kontra. Alasannya, Program D-3 yang menitikberatkan pada vokasi dinilai tidak tersambung dengan program S-1 yang mempelajari keilmuan.

"Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, penyelenggaran program transfer S-1 dari program D-3 diperbolehkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia," kata Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Ravik Karsidi.

Menurut Ravik, tetap adanya program S-1 transfer diharapkan akan meningkatkan angka partisipasi kasar dan pemerataan akses memperoleh pendidikan tinggi.

Di UNS, saat ini terdapat 21 program studi D-3 yang seluruhnya membuka kesempatan untuk program S-1 transfer. Dari 110 satuan kredit semester (SKS) yang dikantongi mahasiswa D-3, menurut Ravik, pihaknya hanya mengakui 80 SKS di antaranya saat mahasiswa tersebut transfer ke program S-1. Ini masih harus ditambah persyaratan mahasiswa bersangkutan lulus program matrikulasi selama satu semester.

"Jika mahasiswa tidak lulus program matrikulasi, ia tidak boleh meneruskan kuliah di program transfer ini," kata Ravik.

Untuk tahun 2013, selain menerima mahasiswa baru dari jalur S-1 transfer, UNS juga menerima mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang mengalokasikan 50 persen kuota mahasiswa baru. Jalur ini merupakan seleksi prestasi akademik atau nilai rapor yang diperuntukkan khusus bagi lulusan sekolah menengah atas dan sederajat tahun 2013. Sisanya, dialokasikan untuk jalur ujian tulis 40 persen dan jalur mandiri 10 persen.

Ketua Panitia SNMPTN UNS Sutarno mengungkapkan, seleksi prestasi akademik semula juga berpatokan pada akreditasi sekolah. Namun, mulai tahun 2013 ditiadakan sehingga siapa pun berhak mengikuti jalur ini. Dengan begitu, diperkirakan akan terjadi lonjakan pendaftar.

"Jika biasanya setiap tahun kami menerima peningkatan 10 persen jumlah pendaftar, tahun 2013 kami perkirakan minimal terjadi kenaikan pendaftar sebanyak 15 persen. Namun, kuota kami tetap sama dengan tahun 2012 karena tidak ada pembukaan program studi baru," kata Sutarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com