Mahasiswa Unsoed Tolak Uang Kuliah Tunggal

Purwokerto, Kompas - Sekitar seribu mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (12/12), berunjuk rasa menolak penerapan uang kuliah tunggal. Selain masih dibebani tarikan untuk fasilitas penunjang, pihak universitas juga dinilai sembrono menghitung komponen penentu uang kuliah tunggal.

Juru bicara mahasiswa, Vinisa, mengatakan, penerapan uang kuliah tunggal (UKT) sebagai biaya pendidikan untuk tahun ajaran 2012 juga tanpa sosialisasi kepada calon mahasiswa. Menurut dia, UKT yang seharusnya adalah biaya tunggal masih melahirkan pungutan lain, seperti biaya jurnal, praktikum, diktat praktikum, jas laboratorium, dan kartu perpustakaan.

Unsoed merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang mulai menerapkan UKT tahun ini. ”Semangat UKT mungkin saja baik. Tetapi, penerapannya yang masih amburadul malah membebani mahasiswa,” ujar Vinisa.

Hal itu karena, menurut dia, implementasi metode penghitungan yang dilakukan Unsoed tak sesuai dengan surat edaran Ditjen Dikti. Terbukti, hasil evaluasi penghitungan guna menentukan nominal UKT yang dilakukan Dikti pada 9 November 2012 menunjukkan cara penghitungan unit biaya yang perlu diperbaiki secara fundamental karena semua komponen kelengkapan tidak dapat diterima Dikti.

Pembantu Rektor II Unsoed Eko Hariyanto mengakui sosialisasi UKT ke mahasiswa memang tak optimal karena hanya punya waktu satu bulan. Namun, dia membantah, UKT lebih mahal daripada sebelumnya. (GRE)