Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma Dijatah 10 Persen, SIMAK UI 2013 Tetap Digelar

Kompas.com - 14/12/2012, 11:46 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak seperti pada tahun 2012, pemerintah menyiapkan tiga model penerimaan mahasiswa baru, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk penyaringan semacam jalur undangan, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk penyaringan dengan ujian tertulis serta ujian mandiri yang diadakan masing-masing PTN.

Kebijakan penyelenggaraan ujian mandiri sampai pembuatan soal ujian menjadi hak masing-masing PTN. Walau porsinya hanya 10 persen dari total kuota kursi di PTN yang bersangkutan, Universitas Indonesia (UI) kembali membuka peluang bagi yang berminat menuntut ilmu di UI melalui Seleksi Masuk Universitas Indonesia atau Simak UI pada tahun depan.

"Tentu akan kami bahas tentang Simak UI ini. Biasanya memang digelar setelah SNMPTN," kata Pejabat Sementara Rektor UI, Djoko Santoso, kepada Kompas.com, Kamis (13/12/2012).

Djoko mengatakan bahwa Simak UI biasanya diselenggarakan pada pertengahan tahun. Untuk saat ini, pihak universitas masih mempersiapkan penerimaan mahasiswa melalui SNMPTN yang pendaftarannya akan dibuka Februari mendatang.

"Sekarang kami prioritas SNMPTN dulu. Karena kuotanya sendiri juga bertambah dari sebelumnya," tuturnya.

Simak UI sendiri tidak terbatas bagi yang ingin mengambil gelar sarjana saja. Namun bagi yang ingin mengambil gelar diploma melalui jenjang vokasi, gelar master dan gelar doktor dapat mengikuti ujian ini. Ujiannya juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan dan lain-lain.

Selain itu, Simak UI ini juga tidak mengharuskan pesertanya pernah mengikuti Ujian Nasional (UN). Selama yang bersangkutan memiliki ijazah paket C atau mendapat surat penyetaraan dari Departemen Pendidikan maka dirinya berhak untuk mengikuti Simak UI.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com