Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISI Denpasar Mampu Bersaing Tingkat Internasional

Kompas.com - 17/12/2012, 01:27 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Institut Seni Indonesia (ISI), sebuah lembaga pendidikan tinggi seni harus dikelola menjadi organisasi pemelajaran yang efisien, efektif, berkualitas sehingga mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.

"Hal itu dilakukan dengan mengintegrasikan unsur-unsur logika, etika, dan estetika dengan logika peserta didik diasah daya nalar dan intelektualnya untuk mampu berfikir, berkata, dan berbuat secara kreatif dan konstruktif," kata Kandidat Rektor ISI Denpasar, Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar MHum di Denpasar, Minggu (16/12/2012).

Alumnus S-2 Pengkajian Seni Pertunjukan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan S-3 Kajian Budaya Universitas Udayana merupakan salah seorang dari tiga calon rektor ISI, yang disetujui Direktorat Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dua calon lainnya Dr Dra Ni Luh Sustiawati, M.Pd dan Dr Drs I Gusti Ngurah Ardana, M.Erg, yang pemilihan akan dilakukan 22 anggota Senat lembaga pendidikan tinggi seni tersebut pada hari Selasa, 18 Desember 2012.

Gede Arya menambahkan, dengan etika peserta didik diperkaya dengan budi pekerti dan kesadaran diri sebagai insan yang berada di tengah-tengah masyarakat luas.

Dengan estetika jiwanya diperkaya sehingga mampu memberikan rasa nyaman, tentram dan pencerahan kepada umat manusia.

Kiprah ISI Denpasar dalam menempa generasi muda melalui sinergi tiga kesempurnaan dunia, yakni logika, etika, dan estetika tercermin dalam mottonya: "Sewaka Guna Widya Satyam, Siwam, Sundaram", yang berarti kewajiban untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui kebenaran, kebaikan, dan keindahan.

Berbagai kebijakan, langkah, dan program telah dilakukan 45 tahun silam, ketika lembaga seni ini bernama Akademi Seni Indonesia (ASTI) Denpasar tahun 1967, kemudian berkembang menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI Denpasar pada tahun 1988, dan akhirnya menjadi ISI sejak tahun 2003.

Masyarakat Bali dan pemerintah ikut secara gigih mendukung perkembangan ISI Denpasar memaknai kehadiran lembaga pendidikan tinggi seni sebagai ¿lata mahosadi¿ atau obat mujarab untuk menuntun lahirnya generasi emas yang berkarakter Indonesia.

"Peran ISI yang demikian penting kehadiran dan kesinambungan perlu dilakukan perbaikan tata kelola secara berkesinambungan, khususnya dalam program kerja empat tahun ke depan (2013-2017)," ujar I Gede Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com